mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

,

Ia, Sahabatku


Tentang persahabatan itu sulit untuk diterjemahkan. Aku menyayanginya seperti ia bagian dari diriku. Setiap kali ia menangis, setiap kali ia mengaduh sakit, bagian dari diriku tak rela dan perihnya terasa amat sangat disekujur hatiku.

Manusia diciptakan dalam bentuk pemikiran yang berbeda-beda. Banyak hal yang tidak aku mengerti tentang ia. Namun untuk memastikannya baik-baik saja, merasa nyaman dan memiliki teman adalah hal yang tidak mungkin bisa aku kelirui. Namun apalah daya manusia dibandingkan Ia Sang Pencipta semesta dan dia yang merasa memiliki diri. Aku hanya sebatas orang yang dapar memberinya saran yang bahkan kadang-kadang hanya masuk di telinga kanan dan keluar di telinga kiri.

Kadang-kadang aku merasa bersalah ketika pada akhirnya aku gagal membuatnya tersenyum. Dan karena aku tak pernah berhenti belajar, mengerti, memahami, menghargai, bertoleransi dan bersabar. Dan karenanya aku menjadi seperti aku yang sekarang ini.

Untuk orang yang kita sayangi tak ada yang lebih baik untuk dilakukan selain daripada mendoakannya. Hal yang paling sederhana namun memiliki pengaruh yang teramat sangat besar. Dan semoga ada yang tidak berakhir meski Sang Takdir mengakhiri detak jarum jam dari masing-masing kami. Semoga apa yang disebut selamanya bukan hanya ada dalam ingatan manusia dan kemampuan manusia saja. Amin

Pnd, 070415
Share:
Read More