mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

Akhir November (Senja dan Hujan) 2013.

Sore yang tak pernah berbeda lagi. Selain bertemu dengan sepetak ruangan yang dipenuhi tumpukan kertas beserta canda-tawa orang-orang yang mencari kesenangan sesaat, perusak gundah.

Sudah lebih dari 1 bulan kah blog ini tak pernah lagi di sentuh? Entahlah bahkan saya lupa terakhir kali memasukinya (berada di sini, di depan layar kosong dengan imajinasi yang entah berlayar ke mana). Ya, kurasa semenjak sore yang tak pernrah berbeda lagi saya belum ingin lagi berbagi.

Kini di ujung November, saat wangi tanah basah kembali tercium setiap saat. Ingin rasanya ada yang bisa saya ceritakan. Meski sedikit. Sekedar untuk menandakan kalau blog ini masih berpemilik.

Selamat Sore,

Pada senja yang di warnai awan abu, di penuhi oleh aroma tanah basah. Setumpuk harap itu sudah diterbangkan kembali, agar patah yang kemarin itu segera akan terlupa. Biar saja itu menjadi sebuah yang sesaat. Hanya relakan.

Akan ada lagi jejak kaki di negeri sebrang. Seperti satu tahun yang lalu. Namun, kinipun ada yang tak bisa dituju lagi. Seperti linglung atau bingung menempatkan hal itu di mana.

Berputar-putar sebelum akhirnya melangkah. Atau putaran itu sengaja di buat oleh sang empunya sampai ia lelah dan limbung. Kembali menunggu atau mencari? Kedua hal yang sangat membosankan sekali.

Ingin berhenti dan menonton. Namun bijak tak sekedar kata yang bermakna. Ia begitu sulit untuk dipelajari. Mungkin berada di dalamnya dan mengalaminya akan membuat beberapa hal tentang bijak bisa cepat dimengerti. Namun, ketika telah menyerah memasukinya dan ingin berhenti. Seakan segalanya tak bergerak, terjebak pada satu tempat saja.

Ada yang bisa dimengerti dari percakapan di atas?
Karena saya hanya menulis, sekedar bercerita. Suka-suka.



Pnd, 25 Nov 2013
Share:

No comments: