Beberapa hari atau minggu lalu ada sebuah percakapan yang menarik di dinding MedSos Biru milik saya. Dan saya ingin sedikit berbagi dengan kalian.
Selamat menikmati:
Me: Berkaca untuk melihat binaran mata. Namun nihil, yang tampak hanya sunggingan senyum hasil memungut satu-dua kelakar dari seberang dan tetangga sebelah.
Ig. Ananta: Pemikiran dalam impian tak bertitik dan kelam, terapung dalam pautan harapan terbang dalam mimpi-mimpi bernaung setan bersayap malaikat. Lidah-lidah api yang bergejolak sementara cambuknya tak bertuan.
Me: Rindu pada candaan rembulan saat menaungi anak-anak saling berkejaran kadang memuakan. Dan nyali yang menciut melihat jalanan di depan sana berkabut kadang menyenangkan. Namun pertaruhan tidak akan pernah bisa selesai jika setiap saat adalah hari Minggu, sengaja bermimpi untuk kembali meringkuk dalam rengkuhan selimut.
Ig. Ananta: Hembusan angin panas di gelap malam, cahaya rembulan berselimut racun kegelapan, belati tak bertuan menunggu pada kehidupan berantai dogma.
Me: Bahwa barang sedetikupun beranjak dari nyaman yang terasing, seribu pasang mata bersiap menunjukan seringai dan telunjuk mereka. Namun, di belakang sana senantiasa ada harapan yang mengucur deras. Jadi sejauh apapun tungkain kaki hendak terayun, selelah apa pun ia melangkah, sesakit apapun kerikil menusuk telapaknya. Itu akan terbayar dengan menuai padi ranum dari ketulusan sang penabur.
Ig. Ananta: Langkah kaki di deruan sang maut, tak berujung memadam kian berapi dalam seruan, pikiran yang terhalang durjana kehidupan terbelenggu rangakaian makna dan dogma, tersisih tapi terancam, merajut semua kelam dalam bimbang dituntun oleh malaikat berbau setan menggenggam duri mawar yang tak lagi menyakitkan.
Kehidupan adalah merupakan rumusan probabilitas yang diciptakan oleh pelakunya sendiri. Dan dapat terefleksikan sebagaimana keinginan dan kemauan si pemeran utamanya. Jadi, sebetulnya hidup akan menjadi mudah jika kita menginginkannya. Tapi, akan menjadi sangat rumit ketika kita mengabaikannya.
Salam,
Dewi
No comments:
Post a Comment