mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

, ,

Pilihan

Banyak tempat yang nyaman dan di sini adalah salah satunya. Ini tempat di mana kau dapat terjebak di dalamnya untuk jangka waktu yang tak terhingga, karena kau berada di sana semau kau ada. Ini tempat yang membebaskanmu namun menyesakanmu secara bersamaan. Hingga pada akhirnya kau akan tersandung dengan apa yang terjadi di seberang.

Tak pernah ada yang tahu kapan waktu akan benar-benar berhenti atau mungkin saja detak di jantungku yang akan menemui akhir terlebih dahulu.

Kali ini tentang waktu yang perlahan dapat mudah dimengerti. Waktu yang tak akan pernah bisa kembali dan pilihan-pilihan yang keberadaannya tak pernah bisa dihindari.

Saat ini mungkin yang terbaik adalah memperjuangkan segala hal yang karena-Nya. Karena kelak sesaat setelah jantung berhenti berdetak kepada-Nyalah kita akan dikembalikan.
Share:
Read More

Sang Penunggu

Ada yang selalu menarik jika itu tentang kemarin, akan ada saja yang dapat diucapkan. Namun jika tentang saat ini maka akan ada kelu. Lalu aku, tak lebih dari seseorang yang hanya mengulang-ulang kata lugu.

Ia menghilang dalam malam, namun tak lekas kembali meski pagi menjelang. Dan aku tak ubahnya patung selamat datang, menunggu dan selalu menunggu. Padahal ia bisa saja tak mengerti waktu, dan lupa akan masa lalu.


Share:
Read More

Pandangan Pertama

Sesederhana sebuah percakapan asing. Sesesederhana itu pula cinta hadir. Hanya sesaat menatap mata asing itu, hanya sesaat pula debar tak asing itu bercerita tentang masa silam dan masa depan. Percaya atau tidak tapi cinta pada pandangan pertama itu tak mustahil adanya.

Ia, lelaki asing yang belum pernah aku temui sebelumnya namun tampak begitu tak asing. Tatapan matanya seteduh awan kala mentari terik menyengat semesta, menawar segala kerinduan yang tak pernah kutahu dari mana ia bermula. Suaranya menggema kala pertama ia berucap "Hai", seperti gemuruh yang tiap malam menemani mimpi menjemput pagi.

Adakah ini suatu yang telah ditentukan sejak lama? Dan pertemuan dengannya adalah untuk menuntaskan segala dahaga. Bahkan aku tergagap, tak mampu berucap menimpai segala hal yang ia ucap. Ingin aku katakan "Hei orang asing pernahkah kita menjalin sebuah ikatan di masa silam atau kelak kita berkahir dengan sebuah yang disebut selamanya? Apakah kau merasakan hal yang sama?". Ah... Konyolnya.

"Selamat bertemu dikemudian hari. Semoga ini tak hanya kesan pertama yang terhenti kala waktu mengikis ingatan, Orang Asing."
Share:
Read More