Kembali lagi pada Senin. Hari di mana segala hal bermula. Senin ini adalah hari senin kedua di bulan November. Hari di mana awan mendung menyelimuti langit sepanjangan hari. Bisa kukatakan bahwa musim hujan tampaknya sudah dimulai.
Setelah
penantian yang panjang. Hingga rumput di halaman sudah tak terlihat lagi,
pepohonan menggugurkan daun-daunnya hingga terjadi kebakaran di mana-mana, dan
para petani menunda musim tanam mereka. Hujan akhirnya turun beberapa hari yang lalu (tapi bukan pada hari
Senin hanya beberapa hari yang lalu saja).
Aku
merasakan nostalgia yang aneh saat pertama kali mendengar rintik-rintik hujan
mulai berjatuhan di genting, ranting, kaca jendela dan tanah. Aku merasakan
kegembiraan yang muncul dengan ragu-ragu. Seperti sedang menyukai seseorang
namun takut orang itu tak akan menyukaiku kembali. Seperti ingin jatuh namun
takut tak akan ada seseorang yang menangkapku di ujung sana.
Dan kini
hujan turun setiap hari hingga dapat kucium lagi wangi tanah basah yang sekian lama
kurindukan. Wangi yang selalu mengingatkanku akan kehilangan dan menggigilkanku
saat malam datang. Aku dapat mengingatnya lagi. Sejumlah kenangan yang muncul
setiap kali musim hujan datang.
- nsw, 09112015
