Namun malam itu ada perdebatan kecil antara aku dan
sahabat-sahabatku. Sahabat-sahabat yang sangat baik hati, yang sangat aku
kagumi. Meskipun aku mengenal mereka masih bisa dihitung dalam hitungan bulan. Kami
rasa kami cukup dekat untuk membagi kisah tentang apapun bersama.
Waktu itu kami membahas hal kecil, hanya tentang bagaimana menajdi
seorang perempuan seutuhnya. Dan itu jujur sangat berat bagiku. He… Karena selama
ini aku memang terkesan sangat cuek terhadap lingkungan dan penampilanku. Namun
lama-lama topiknya jadi berubah. Objek perbincangannya tak lagi membahas
tentang keseluruhan itu semua melainkan menjadikan diriku sebagai objek
utamanya. Aku hanya tersenyum, tertawa gak jelas kadang-kadang, bingung juga, menyaksikan
mereka yang berdebat. Mencoba menggambarkan bagaimana diriku selama ini.
Menggambarkan tentang sikapku, tentang sifatku, tentang kekuranganku, tentang
kelebihanku, pokoknya semua tentang diriku. Hampir 2 jam kami membahas itu
semua. Dengan ngos –ngosan dan keringat bercucuran aku membantah, meng-iya-kan,
kadang-kadang menyetujui pendapat mereka. Tapi ada seberkas cahaya kelegaan dan
kebahagiaan yang aku rasakan saat kami membahas itu semua. Aku jadi berfikir ternyata
selama ini aku tak sendiri, ada orang-orang di sekelilingku yang begitu baik
yang rela membuang waktunya hanya demi memperhatikan tingkah lakuku yang "aneh". Hampir
saja air mataku menetes memikirkan itu semua. Meskipun kedengarannya agak lebay, tapi bagiku itu semua sangat luar
biasa.
Malam itu aku bagai menemukan sebuah jalan keluar dari
labirin-labirin yang selama ini aku lalaui dan selalu berujung dengan jalan
buntu. Batu besar yang menindih dadaku pun serasa terangkat perlahan. Berganti
dengan udara yang tiba-tiba begitu sejuk. Terasa sekali aroma itu menjalar
kesetiap jengkal tubuhku.
Dan semenjak itu (semenjak diceramahi habis-habisan)
aku merasa bahwa aku harus berubah, harus menjadi lebih baik. Itu harus, itu
sudah menjadi harga mati. Kalau misalkan aku ingin hidup berdampingan dengan
kebahagiaan. Tapi aku rasa perubahan itu bukan harus diawali dari penampilan,
sifat atau tingkah lakuku. Tapi merubah pola pikir terlebih dahulu itu jauh
penting.
Dan sekarang aku sedang mempelajari itu semua! Semoga
saja ini bisa jadi awal yang baik untuk
kehidupanku kini dan kelak nanti di masa depan. Amin...

No comments:
Post a Comment