mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

Selamat Jalan 2012, Selamat Datang 2013

Sejujurnya tidak ada yang ingin saya ceritakan, saya tuliskan, atau saya bagikan. Karena semuanya masih belum terselesaikan. Tapi, rasanya sayang jika momen ini saya lewatkan untuk tidak  menuliskan sesuatu apapun.

Tahun ini, tahun 2012 benar-benar menjadi tahun yang tak terutarakan. Terlalu banyak hal yang terjadi. Banyak sekali. Bahkan untuk melepaskannya pun masih sangat sulit bagi saya. Dan seandainya boleh saya masih sangat ingin berada di dalamnya.

Tahun ini, tahun 2012 benar-benar tahun yang penuh dengan debaran. Begitu banyak mengajarkan. Tentang keikhlasan, tentang kesabaran, tentang menjadi sederhana dan tentang melepaskan.

Selamat jalan masa lalu, masa yang dulu, masa yang abu-abu. Dan selamat datang tahun yang baru. Tahun 2013.
Share:
Read More

Menjadi Seorang Pejalan


Beberapa tahun lalu, aku tahu apa yang aku inginkan. Apa yang menjadi impian besarku. Banyak, bahkan hampir setiap periodenya mimpi itu semakin bertambah. Namun 1 tahun kemarin aku lupa akan semua mimpiku. Entah apa yang telah merenggutnya. Aku lupa. Mimpi-mimpiku lenyap, dan apa yang merenggutnya pun aku tak tahu.

Namun sekarang. Aku menemukan sesuatu dalam diriku. Sesuatu yang sejak lama ingin keluar. Hanya saja aku selalu takut, atau mungkin aku tidak tahu cara untuk memulainya. Kini aku sedikit mengetahui, bahwa aku suka mengutarakan sesuatu melalui aksara-aksara, aku suka keindahan dalam bingkai sebuah lensa, aku suka dentingan-dentingan irama, aku suka melangkahkan kaki (kemanapun itu), aku suka menemukan hal baru, terlebih sesuatu yang telah dilewatkan oleh orang lain. Dan kini aku menyadari mimpiku adalah menjadi seorang pejalan, seorang penejelajah paling tidak untuk negara kepulauan ini. Aku berharap bisa singgah di setiap pulau yang ada di Indonesia dan bisa menemukan sesuatu hal yang baru. Meskipun aku menyadari dengan sangat tak ada  satu pun hal yang menunjangku untuk melakukan itu semua.

Tapi, berkat keberadaanku di Malinau kali ini, aku menyakini tidak ada yang mustahil selagi Tuhan berkehendak. Jadi, bukan kah tidak ada yang perlu aku takutkan lagi. Terlebih jika itu untuk sebuah mimpi.


Share:
Read More

Benar-Benar Mulai Melangkah

Hai sodara-sodara ada kabar yang tidak terduga dan menggembirakan. Akhirnya besok, tepatnya tanggal 19 Desember 2012 saya akan melangkahkan kaki keluar dari Pangandaran. Yeaahhhh. Akhirnya saya diberikan kesempatan untuk bertanggungjawab penuh atas diri dan hidup saya, meski itu hanya 1 bulan. Tapi itu rasanya seperti sebuah tiket percobaan yang sangat berharga. Tentang kepercayaan.


Tanggal 19 besok saya akan berangkat ke Kalimantan Timur, tepatnya ke Malinau untuk 1 bulan masa tugas. Hmmmm, sebuah angin segar untuk mengawali tahun 2013. Meski saya tahu di sana tidak akan mudah (saya sempat mendapatkan bocoran kalau di Malinau itu keadaannya agak sedikit riweh dan berantakan).

Ini seperti halnya ujian kenaikan kelas. Pengujian diri yang akan membutuhkan kerja keras, kesabaran dan kedewasaan. Jadi, saya minta doanya ya. Mudah-mudahan perjalalan kali ini dilancarkan, dimudahkan dan saya mendapatkan sebuah pelajaran yang akan bisa membuat pribadi saya menjadi lebih baik, lebih bijaksana dan lebih mengerti tentang seperti apa itu hidup. Aminnn.

Okehhhh... Jadi mari besok kita berangkat. Semangat... Semangat... Semangat...

(Saya pasti ceritain kok, bagaimana di sana. Tenang saja! ^^)
Share:
Read More
,

Dihentikan Untuk Dimulai

Mengetahuinya lewat ketidak sengajaan
Kemudian mengenalnya yang aku sengajakan
Kemudian menjatuhkan harapan
Kemudian melepaskannya

Melepaskan sesuatu yang tidak pernah termiliki seharusnya tidak pernah seaneh ini. Ada rasa ngambang yang tidak ku pahami. Antara menyesal dan lega. Ketika aku pikir menjauhi adalah jalan terbaik. Menjauhi, meninggalkan. Itu salah satu cara untuk menemukan kembali. Dan pertaruhan kepada Takdir dimulai.

Share:
Read More

Biarkan Semuanya Bertanya

Hingga pada akhirnya akan kubiarkan semuanya benar-benar meluruh
Terhenti, dan tersesapi oleh tanah
Biasnya tak lagi bisa ku lihat pada air yang bening sekali pun
Namun aku akan tetap membebaskan jiwa pemimpi yang tertidur karena jatuh

"Hai, manusia angkuh. Bangunlah!
Bukan kah tiap pagi kau menyeduh kopi?
Lantas kenapa matamu masih digelayuti kantuk?
Jangan jadi pemalas yang berlindung diketiak ranting-ranting pohon yang kokoh
Pijakan lagi kakimu pada jalan-jalan yang basah sisa-sisa hujan semalam."

"Tanam lah kembali tunas-tunas pengharapan
Pada ladang hati yang telah lama terabaikan
Jangan takuti lagi jatuh
Bukan kah kemarin telah puas berjibaku dengan peluh
Dan kamu berhasil untuk tidak lagi meragu
Dan memutuskan untuk kembali meyakini tungkai-tungkai kakimu."

Mari selesaikan yang harus diselesaikan!



Share:
Read More
,

Mereka dan Dirinya, Kemudian Si Bodoh dan Bodohnya


Mereka hanya menyapa basa-basi
Tanpa pernah benar-benar bertanya
Mereka hanya ingin didengarkan
Tanpa pernah ingin mendengar

Mereka hanya pura-pura mengangguk
Tanpa pernah benar-benar mengerti
Mereka hanya datang kemudian pergi
Tanpa pernah benar-benar ingin masuk dan tinggal

Ya... Mereka hanya menjamah sesaat
Mengecap manisnya bahagia
Kemudian pergi saat semuanya mulai tampak tak sempurna
Dan mereka lebih suka menyisakan luka

Mereka,
Mereka yang hanya memilih dan memikirkan dirinya sendiri
Mereka yang menyelamatkan diri dari luka
Menengok hatinya sendiri
Tanpa pernah melihat apa yang ada di sini,
Di hatiku.

Dan si Bodoh ini tetaplah Bodoh
Selalu tertipu dan tertipu lagi
Tidak pernah bosan untuk terjatuh kemudian terjatuh lagi

Mungkin karena ia tidak pernah berkaca
Betapa lebih indah ketika ia tersenyum
dari pada memperlihatkan wajah yang sendu dan mata yang sembab
atau ia lebih suka menyuguhkan senyuman hambar dan penuh dengan kepura-puraan
Share:
Read More
,

Citumang, 02122012

Citumang,
Minggu, 02 Desember 2012

Setelah beberapa bulan rehat tidak berjalan-jalan, akhirnya kemarin Minggu kita melancong lagi ke Citumang. Meskipun dengan mendadak, tanpa perencanaan sama sekali. Tapi perjalanan kali ini sunggu seru.

Selamat Datang di Citumang






Tim Super Kompak. ^^


Hanya berbekal tenaga untuk memanjat ke atas tempat penyerahan nyawa dan cuma di fasilitasi akar-akar pohon.



Sensasi paling gila dari Citumang: loncat dari ketinggian 7m.




Hujan kemarin malam (malam minggu) mengakibatkan arus sungai menjadi deras. ===> Semakin meningkatkan daya juang.






Di pertengahan sungai aliran air sangat tenang.




Niatnya sih akting aliran sungai di sini deras, dan kita hampir saja terbawa arus. Tapi berdiri tegaknya Mas Gun (paling belakang, dengan pelampung warna biru) mematahkan semuanya. -___-'


di atas Bendungan


Menuju finish!





Yeahh... Setelah melewati aral melintang, derasnya aliran air, pertikaian-pertikaian kecil yang sedikit mangganggu kekompakan kami, saling menenggelamkan, saling mencemburui, di tambah adegan india-indiaan (tenang itu dilebih-lebihkan, hahaha) akhirnya kami sampai juga di finish.

----------------------------------------

Jalan-jalan kali ini sunggu luar biasa. Selain disuguhi dengan tantangan-tantangan yang memacu adrenalin, kami juga di suguhi dengan pemandangan alam yang masih sangat alami. Kesejukan yang menenangkan, bau harum tanah basah, wanra hijau dari pepohonan yang meneduhkan, dan kebersamaan yang menyempurnakan semuanya.

Sampai ketemu di jalan-jalan berikutnya. ^^
Share:
Read More