mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

Dunia Saat Ini Ingin Pamrih

Pagi ini, seperti pagi akhir-akhir ini, menghirup udara yang digratiskanpun terasa menyesakan. Makin ke sini makin aku merasa dunia tak lagi dibebaskan bagi orang-orang yang tidak memiliki kontribusi kepada masa sekarang. Kali ini aku merasa bahwa Dunia begitu ingin pamrih. Tidak ada yang gratis jaman sekarang. Bahkan untuk sekedar menikmati kesendirian pun terasa tak nyaman, ada seseorang yang mengintai dibelakang sana, dan ketika kau lengah ia siap menagihmu dengan cecaran pertanyaan. Apalagi untuk melarikan imaji ke manapun yang ia mau, terlalu mengerikan, karena tiap kali ia akan melesak sesukanya yang ditemuinya hanya jeruji besi di mana-mana.

Kapan bisa terbebas dari "yang tidak gratis" ini?

Kalau menengok ke buku, banyak sekali teori yang bisa menjawabnya. Tapi dalam hal praktek dan kenyataannya bahkan itu tak sebanding dengan mengayuh sepeda di tanjakan. Itu lebih sulit dari hanya sekedar mengayuh sepeda.

Satu-satunya cara untuk melarikan diri hanya dengan menonton dan membaca. Meski hanya sekejap tapi paling tidak itu dapat melarikanku dari masa sekarang, menghantarkanku memasuki dunia lain. Mereka adalah pelarian jitu ketika isi di kepala didominasi oleh jeruji-jeruji besi.

Tapi paling tidak aku punya alasan kenapa aku memilihnya. Meski "saat ini" adalah sebaik-baiknya tempat untuk melakukan yang kita inginkan, kadangkala harapan atau mimpi akan hari esok memang terlihat sangat menggiurkan. Dan aku bertaruh untuk itu.

Share:

No comments: