hey,
Maret meniba dan hujan masih sering turun
tampaknya beberapa tahun ini musim lupa akan waktu
mereka lupa diri
atau mereka telah diusik dari kenyamanannya tepat waktu.
aku menandainya,
betapa mereka tampak frustrasi
tapi aku tak mempertanyakannya
sama seperti Semesta tak mempertanyakan kenapa manusia menyakitinya
aku hanya bersikap adil.
aku menunggu,
aku berjalan,
aku lelah,
dan aku tidur,
lalu besoknya aku bangun
setiap hari.
aku bercakap dengan pagi,
aku bercakap dengan langit,
lalu berseteru dengan hening
kemudian menitipkan salam kepada angin
setiap hari.
aku menghirup aroma embun,
aku menyeruput segelas kopi,
sampai habis
setiap hari.
dan bersama musim yang frustrasi
aku,
menumpuk rindu
setiap hari.
