mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

, ,

Learn & Laugh

 

He said "Don't ever thinking too much. You know why? Because it's make you look older."
Aku hanya tersenyum. "Kamu tahu? Adek aku keliatan lebih tua dari pada aku." Dia melanjutkan. Kali ini dia membuetku tertawa.

Aku tak tahu umur dia berapa. Dan lagian siapa yang peduli. Hanya saja sikap selengeannya itu yang membuat aku geleng-geleng kepala. Waktu aku berada di Sentani tak sengaja aku dan teman-teman di sana menggosipkan dia, dan salah satu temanku mengatakan dia itu jenius meskipun sedikit gila. Aku berpikir beberapa saat, kemudia tertawa, kemudian mengiyakan.

Aku tahu kepalanya dia itu banyak sekali isinya. Seringkali ketika aku mentok dan frustrasi memikirkan satu masalah dia adalah orang pertama yang muncul di benakku. Apa yang dia bicarakan isinya candaan semua. Itu mungkin menurut orang yang baru mengenal dia. Tapi bagi orang yang sudah lama mengenal dia, mereka pasti tahu bahwa isinya so much more than that. Sekarang saja aku yakin dia pasti ngakak kalau baca ini. "Ngomong opo toh koe?". Pasti dia bilang gitu.

Apa yang dia lakukan dan tunjukan dalam tingkah lakunya membuatku berpikir banyak. Meskipun dia bilang jangan terlalu banyak berpikir. Tetap saja aku melakukannya. Karena bagiku menjadi orang seperti dia itu sulit. Menjadi rendah hati ketika ia memiliki banyak sekali hal yang bisa dia sombongkan. Menjadi orang yang rajin mendengarkan opini dan kritik orang lain ketika begitu banyak hal yang bisa dia ajarkan dan diktekan. Menjadi orang yang sederhana ketika kemewahan bisa dengan mudah ia dapatkan.

Dia sangat penuh dengan kejutan. I'm very happy that he comes into my life, giving me so much light and laugh. And I'm very proud to introduce him as one of my best friends.

PS: Next time I'll show you his picture.
Share:
Read More
,

Bangun Pagi



Alarmnya berbunyi
pagi tiba
sinar matahari tumpah ruah di kamarnya
kepalanya tak lagi cenat-cenut
berkat paracetamol yang ia tegak sebelum tidur,

Ia membuka mata
merasa berada di tengah-tengah antara bersyukur dan tidak
pagi menyapanya lagi
dan ia tak tahu harus berbuat apa.

Setiap malam sebelum ia tertidur
ia selalu memandangi telepon genggamnya
hendak memencet satu nomor
yang ia kutuk setengah mati.

Kadang ia hanya ingin bernafas
namun udara adalah sebuah kemewahan
dan ia terlalu berdosa untuk mendapatkannya,

Kadang ia menghayal
mungkin jadi jombie akan lebih mengenakan?
Jombie tak memiliki hati, bahkan
mereka tak tahu, bahwa
mereka berada di antar hidup dan mati.

Akhirnya ia bangun
ia tahu harinya tak akan selesai
hanya ketika pagi.
Share:
Read More

Membajak



Ini sudah terlalu lama semenjak dia terakhir kali menuliskan sesuatu di sini. Makannya aku putuskan aku saja yang akan menulis. Aku tahu ia sedang dalam kebingungan yang tak juga terpecahkan. Atau belum mau ia putuskan.

Aku sering berbicara dengannya. Membantunnya untuk mengambil keputusan. Namun aku malah sering dibawanya berputar-putar dan sering kali aku menyerah. Kemudian berakhir hanya dengan mendengarkannya mengoceh.

Aku lupa kapan pertama kali bertemu dengannya. Mungkin ketika dia SMP. Aku pernah bertemu dengannya sekali secara tak sengaja. Kemudian ketika di SMA aku sepertinya lebih sering menemuinya, hanya saja dia lebih sering tak menyadarinya. Dan ketika tahun 2011 atau 2012 kami mulai resmi berkenalan.

Perkenalanku dengannya berbarengan dengan perkenalannya dengan kopi, dengan mimpi buruk dan dengan kebiasaannya bangung di tengah malam yang sulit membuatnya tertidur lagi. Aku kadang kasihan kepadanya. Perkenalannya denganku membuatnya mengorbankan banyak hal. Tapi seperti pun ia yakin pada pilihannya aku pun yakin kepadanya. Semenjak itu aku tahu hidup kami tak akan sama lagi,

Aku tahu ia tak ingin membagi apa yang kami hadapi dengan siapapun. Tapi, aku sudah kesal dan muak dengan kecemasannya. Pemikiran kami sangat bertolak belakang. Ketika ia ingin selalu memperlihatkan senyuman ketika ia menapakan kakinya keluar dari kamar, aku sebaiknya ingin menunjukan apa yang ada dalam isi hatiku seenaknya. Katanya aku egois dan seperti anak kecil. Sedangkan aku mengatakan kepadanya ia sok dewasan dan pembohong.

Apa yang tak diketahuinya adalah bahwa teman yang sesungguhnya tak akan pernah pergi meninggalkan kita hanya karena ketika menunjukan sikap buruk kita kepada mereka. Karena teman yang baik adalah orang yang mampu melihat kebaikan di dalam diri kita dan menerima segala keburukan yang kita punya. Dan ketika ada teman yang meninggalkan kita ketika ia melihat keburukan kita, ia adalah teman yang tak pantas kita pertahankan. Dan ia tak tahu bahwa di luar sana banyak orang yang akan menerima ia dengan apa adanya. Orang-orang yang akan memberikannya rumah.

Tapi sudah cukup membicarakan dia. Biarkan dia marah ketika mengetahui aku membajak blognya dia. Biarkan dia tahu bahwa ada orang yang masih peduli dengannya. Dan dia tak sendirian.
Share:
Read More