mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

Membajak



Ini sudah terlalu lama semenjak dia terakhir kali menuliskan sesuatu di sini. Makannya aku putuskan aku saja yang akan menulis. Aku tahu ia sedang dalam kebingungan yang tak juga terpecahkan. Atau belum mau ia putuskan.

Aku sering berbicara dengannya. Membantunnya untuk mengambil keputusan. Namun aku malah sering dibawanya berputar-putar dan sering kali aku menyerah. Kemudian berakhir hanya dengan mendengarkannya mengoceh.

Aku lupa kapan pertama kali bertemu dengannya. Mungkin ketika dia SMP. Aku pernah bertemu dengannya sekali secara tak sengaja. Kemudian ketika di SMA aku sepertinya lebih sering menemuinya, hanya saja dia lebih sering tak menyadarinya. Dan ketika tahun 2011 atau 2012 kami mulai resmi berkenalan.

Perkenalanku dengannya berbarengan dengan perkenalannya dengan kopi, dengan mimpi buruk dan dengan kebiasaannya bangung di tengah malam yang sulit membuatnya tertidur lagi. Aku kadang kasihan kepadanya. Perkenalannya denganku membuatnya mengorbankan banyak hal. Tapi seperti pun ia yakin pada pilihannya aku pun yakin kepadanya. Semenjak itu aku tahu hidup kami tak akan sama lagi,

Aku tahu ia tak ingin membagi apa yang kami hadapi dengan siapapun. Tapi, aku sudah kesal dan muak dengan kecemasannya. Pemikiran kami sangat bertolak belakang. Ketika ia ingin selalu memperlihatkan senyuman ketika ia menapakan kakinya keluar dari kamar, aku sebaiknya ingin menunjukan apa yang ada dalam isi hatiku seenaknya. Katanya aku egois dan seperti anak kecil. Sedangkan aku mengatakan kepadanya ia sok dewasan dan pembohong.

Apa yang tak diketahuinya adalah bahwa teman yang sesungguhnya tak akan pernah pergi meninggalkan kita hanya karena ketika menunjukan sikap buruk kita kepada mereka. Karena teman yang baik adalah orang yang mampu melihat kebaikan di dalam diri kita dan menerima segala keburukan yang kita punya. Dan ketika ada teman yang meninggalkan kita ketika ia melihat keburukan kita, ia adalah teman yang tak pantas kita pertahankan. Dan ia tak tahu bahwa di luar sana banyak orang yang akan menerima ia dengan apa adanya. Orang-orang yang akan memberikannya rumah.

Tapi sudah cukup membicarakan dia. Biarkan dia marah ketika mengetahui aku membajak blognya dia. Biarkan dia tahu bahwa ada orang yang masih peduli dengannya. Dan dia tak sendirian.
Share: