mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

just a dream



Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan seseorang yang di dalam mimpi kurasakan begitu sangat spesial. Aku tahu pasti itu bukan dia. Tapi ketika aku terbangun dari mimpi itu di tengah malam, yang ada dalam pikiranku hanya dia. Rasanya seperti ratusan jarum menusuk-nusuk hatiku. Sakit sekali. Segala rasa dalam mimpi itu semuanya tertuju padanya. Segala rasa yang aku bantah mati-matian itu ternyata masih ada dan tak pernah pergi kemana-mana.

Tadi malam, aku memanggil-manggil namanya di tengah istigfar dan syahadatku meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa untuk meringankan apa pun itu yang tengah aku rasakan.

Tadi malam, setelah sekian lama aku menginginkannya kembali. Aku berharap ia ada dan dapat kupeluk dengan erat. Mengusir segala resah dan membunuh segala rindu yang tanpa kusadari perlahan-lahan menggerogotiku.

Ia tak tahu kenapa aku tak pernah mau berteman dengannya. Karena sejujurnya setiap kalai ia mengatakan "Hi!" Hatiku masih saja meleleh tak sadarkan diri dan keinginan memilikinya akan datang lagi menyerbuku seperti badai yang tak kuduga hadir di tengah-tengah terikanya matahari. Dan aku tidak akan pernah sanggup untuk menanggungnya.

Nsw, 23092017
Share:
Read More
,

stop waiting


25 mean nothing as much as it means a lot more things
When I look back everything seems different,
but I would never look back
I just want to keep moving forward

as much as you've been hurt
as much as I suffer
as much as I want to be with you, but I can't
as much as I hate you, but at the same time loving you
as much as I terrify about who you really are
as much as I don't want to admit that I know you more than anybody
you should know that as soon as our eyes held each other
we would always end up hurting each other too

there is no more meaning of waiting.

Share:
Read More

Mencoba Menulis


Dia bilang tulislah sesuatu yang berkesan dalam hidupku. Tapi semenjak aku memutuskan untuk berhenti. Segela sesuatu seolah ikut berhenti. Seperti pagi hari, aku tahu pagi akan datang membawa kesejukan jika saja kamu mau bangun pagi dan mandi. Atau seperti ketika malam datang aku tahu di langit akan ada banyak bintang bertaburan, atau tidak ketika hujan datang. Aku sudah tahu kalau 1+1 akan selalu 2. Aku sudah lupa bagaimana menemukan warna pelangi di langit yang tak hujan. Atau menemukan kehangatan di tawa seseorang.

Mungkin aku berharap terlalu banyak. Mungkin aku mengira hidup akan melambungkan dan menjatuhkanku seperti kora-kora yang aku tumpangi minggu lalu (yang nyaris membunuhku). Aku lupa bahwa satu langkah demi langkah akan mengantarkanku ke tempat yang berbeda jika saja aku sadar untuk tak berputar balik.

Aku pernah berpikir bahwa aku akan bisa membantu seseorang yang terjatuh di tebing. Tapi tak akan pernah sanggup menggenggamnya jika harus berjalan beriringan. I know, it doesn't make any sense.

Kepalaku penuh dengan segala hal. Berserakan dan berantakan. Dan aku berusaha untuk merapikannya satu demi satu. Karena aku tak akan sanggup berjalan jika kepalaku seperti ini. Apalagi harus meminta bantuan orang lain membawakannya. Aku tak mengerti jika akan ada bagian-bagian dalam diri kita yang ditakdirkan untuk dibetulkan oleh orang lain dan dilangkapi untuk menjadi utuh.

Share:
Read More
, ,

Look at The Sky


pada langit ini aku ingin terjun bebas,
terhempas dan berarak bersama awan-awan yang terus bergerak
ketika cahaya matahari mulai menggapai-gapai langit senja
aku ingin pulang ke rumah
termpat di mana ibu memasak nasi pada tungku yang membuat hitam langit-langit dapur
juga ayah yang sedang mengasah golok untuk mengambil kayu bakar di hutan esok hari

seperti juga kamu
aku ingin terlelap dalam pangkuan sang pencinta
yang mengalirkah dahaga dan kesejuka dalam waktu bersamaan

hai langit!
dalam gelap malammu
sampaikan lah segala salam dari semesta
agar kelak tidurku tak dijumpai mimpi buruk


Share:
Read More
,

masa kini



Lekas pergi kenangan dan masa depan
Aku ingin tinggal di masa ini
Meraba setiap angin yang menerpa
Melihat segala hal yang menyapa

Sentuhannya sudah tak dapat kuingat dan janjinya sudah menguap setiap kali kubernafas
Aku hidup menghitung matahari bangun dan tidur
Aku hidup di layar televisi orang lain
Menyeka air mata mereka dan menjadi badut beberapa waktu

Tak ada ayam berkotek saat subuh tiba
Tak ada kodok sawah bernyanyi ketika musim hujan
Tak ada tokek bersiul di tengah malam
Yang kudengar hanya deru mesin pendingin yang mencekam

Mungkin mereka bersedih
Mungkin mereka tertawa
Aku hanya ingin mereka tahu
Aku baik-baik saja
Hanya sedang menaiki kereta
Dan mencoba peruntungan menaiki perahu kadang-kadang
Aku ingin tahu mana yang lebih dulu membangunkanku

pnd, 24012017
Share:
Read More

January



January almost finish. Aku yakin 2017 akan berjalan sangat cepat. Seperti kereta api, mengantarkan kita ke tempat tujuan dengan melewati kawasan sepi namun menyuguhkan pemandangan yang menawan. Atau seperti memejamkan mata di atas perahu, akan ada gelombang-gelombang yang menyenangkan namun kadang-kadang membuat perut mual tapi tetap mengantarkanmu ke tujuan.

Kita menghitung detik, jam, hari yang kita lewati tanpa tahu alasan jelasnya apa. Hanya mengira itu akan membuatmu mengingat jejak-jejak yang pernah kau pijak. Namun nyatanya waktu-waktu itu akan terkubur oleh detik, jam dan hari yang baru. Kemudian kau akan melupakannya secara perlahan. Karena waktu akan mengikis ingatan.

Aku mungkin pernah membaca atau mungkin mendengar bahwa meskipun ingatan hilang tapi rasa akan tetap ada. That's bullshit, karena rasa itu tercipta atas ingatan yang kau panggil karena kejadian-kejadian yang menghasilkan rasa itu terulang kembali atau terpanggil kembali oleh sebuah peristiwa yang serupa. Jadi jangan pernah menaruh harapan pada rasa karena ia pun akan terbang bersama waktu dan ingatan.

Aku terkubur bersama detik, jam dan hari. Aku sedang berada di dalam kereta yang tujuannya tak ada. Aku sedang berada di lautan luas mengikuti arah hembusan angin. Aku sedang tak ingin berhenti di mana-mana. Karena pemberhentian hanya akan menghadirkan ilusi rasa dan harapan. Pemberhentian tak layak ditinggali. Aku tak tahu akan berhenti di musim semi, gugur atau musim hujan. Bagiku itu tak penting.

Aku kira perjalanan ini sedang mencari hadiah ulang tahun. Tapi nyatanya lagi-lagi itu hanya ilusi dan aku tak ingin dihadiahi. Malah aku pikir perayaan hari ulang tahun orang lain jauh lebih menarik. Aku tak tahu cara meniup lilin kusendiri. Aku tak tahu bagaimana cara memotong kueku sendiri. Dan aku tak tahu bagaimana cara membaginya dengan orang lain.

pnd, 23012017
Share:
Read More