Saat ini pada pukul 5 sore, dengan pencahayaan yang remang saya membuka kembali draft-draft yang berada di blog ini. Jumlahnya ada 19 ternyata. Berisikan tulisan-tulisan saya yang tak juga saya rampungkan. Saya membukanya satu persatu untuk supaya saya dapat melanjutkannya. Tapi seperti biasa, saya tak dapat lagi merasakan hal yang sama dengan pada saat saya menuliskan draft-draft itu dahulu. Sebetulnya saya hanya ingin menulis saja. Tak harus tentang kisah cinta, tak harus tentang berbait-bait puisi, tak perlu karena saya hanya ingin menulis. Betapa rindunya saya melakukan hal ini.
Mungkin saya akan sedikit berkelit dengan mengatakan bahwa saya sedang melakoni pekerjaan baru, yaitu sebagai seorang Planner. Sebuah pekerjaan yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Semenjak saya sekolah dan mengerti dengan yang namanya cita-cita tak terpikirkan sedikitpun saya akan bergelut dengan tektek-bengek yang namanya pesawat.
Ketika saya bersekolah dasar saya membayangkan bahwa menjadi seorang guru itu menyenangkan. Kemudian di Sekolah Menengah Pertama saya masih membayangkan menjadi seorang guru itu menyenangkan, dengan lebih spesifikasi saya menambahkan embel-embel guru olah raga. Kemudian saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan, saya mulai memikirkan hal lain. Saya termasuk dalam salah satu orang yang sangat menyukai olah raga. Dan kemudian dipertemukan dengan bola basket. Hingga kemudian saya memutuskan bahwa saya harus menggantungkan cita-cita sebagai pemain timnas bole basket putri di langit. Namun, bersamaan dengan itu pun saya sangat menyukai jurusan yang saya ambil yaitu Tehnik Komputer dan Jaringan. Saya mulai menyukai tehnik, membetulkan hal-hal yang sulit untuk dibetulkan. Saya mulai menyukai rantai-rantai dari rumus jaringan. Dan saya mulai memikirkan sebuah cita-cita baru menjadi ahli IT.
Saya menyelesaikan sekolah menengah kejuruan saya dengan mendapatkan gelar lulusan terbaik. Wow, sebuah penghargaan yang tak pernah saya duga. Karena saya merasa saya tidak lebih baik dari teman-teman saya, dan saya pun selama tiga tahun berada di sekolah tersebut selalu menjadi peringkat ke dua. Tapi, saya tak mungkin memungkiri bonus dari Tuhan yang satu ini (yang lainnya pun tak pernah sebetulnya). Sebuah hasil dari kecintaan dan kerja keras. Karena jujur waktu melakukan ujian praktek pada akhir semester 6 saya hampir menangis. Waktu itu peralatan yang saya dapatkan beberapa ada yang tidak berfungsi dengan baik. Sehingga mengharuskan saya menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan ujian praktek saya. Namun, saya berhasil menyelesaikannya dengan waktu yang tidak mengecewakan. Syukurlah.
Perjalanan persekolahan saya selesai. Saya tak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi karena terbentur masalah biaya. Saya menerima itu, meski pada awalnya saya bersikeras untuk mendapatkan beasiswa di beberapa perguruan tinggi. Namun tak ada hasil, karena mungkin saat itu masih belum saatnya dan bukan takdir saya berada di sana.
Beberapa bulan setelah saya gagal mendapatkan beasiswa saya melamar ke sebuah perusahaan Ketenagakerjaan yang akan disalurkan ke perusahaan Penerbangan atau Perikanan. Perusahaan tersebut memiliki cabang hampir di seluruh penjuru Indonesia. Tapi perusahaan tersebut berpusat di daerah saya. Yap, di Pangandaran ini. Entah itu suatu keberuntungan atau bukan tapi saya di tempatkan di sini. Dekat dengan rumah. Ibu saya menyambut kabar itu dengan kegembiran. Karena saya adalah anak satu-satunya beliau, gadis pula. Dia khawatir kalau saya harus ke luar dari pulau jawa. Karena dia merasa kalau saya masih terlalu muda untuk di lepaskan dan di biarkan hidup merantau.
Pada waktu pelatihan saya direncanakan akan berada di bagian tiketing. Namun, rencana berubah dikarena ada kekurangan karyawan di bagaian keuangan. Maka pada akhirnya saya ditempatkan di bagian keuangan sebagai administasi. Sebetulnya saya merasa cukup minder dan merasa akan kewalahan, karena saya tidak memiliki besik. Dan ini adalah pengalaman pertama saya bekerja. Tapi saya terselamatkan oleh atasan saya yang luar biasa sabarnya mengajarkan saya dan dengan sedikit kecintaan saya pada hitung-menghitung. 1 setengah tahun saya berada di posisi itu. Dan selama dalam posisi itu saya sempat ditugaskan ke luar Pulau Jawa tepatnya ke Kalimantan Timur. Cuma 1 bulan makanya Ibu saya mengijinkan saya pergi.
Kejenuhan mulai melada saya, dan iming-iming di daerah lain lebih menyenangkan dan sebuah pengalaman yang mencatakan sebuah sejarah di buku agenda saya. Saya mulai merencanakan untuk menandatangani kontrak berada di luar Pulau Jawa selama 1 tahun. Namun di detik-detik kepergian saya, saya mendapatkan sebuah tawaran yang sangar menggiurakan. Yaitu masuk ke Departement Maintenance. Masih sebagai admin tentunya.
Maka semenjak saat itu terjadi hal-hal yang luar biasa kepada saya. Hingga saya merasa bahwa hobi menulis saya bisa dikesampingkan. Namun, pada minggu-minggu dan hari-hari ini saya merasa bahwa kerinduan terhadapnya tak bisa ditoleransi lagi. Mungkin ini tak hanya tentang sebuah hobi tapi juga sebuah kecintaan.
Akan lebih baik jika saya menceritakan hal-hal luar biasa tersebut, benar? Tapi mungkin belum saatnya. Saya belum teruji dengan baik. Maka tunggulah sampai saya merasa layak berada di posisi saya sekarang ini. Hihihi (Sok Banget).
Tapi saya percaya satu hal: Tahapan yang akan saya lewati kali ini adalah satu hal yang akan merubah hidup saya.

No comments:
Post a Comment