mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

, ,

Seperti Pagi

Daun bertahan untuk kelak dilepaskan, untuk kelak diinjak ribuan kaki yang hilir-mudik di jalanan. Ia bersiap untuk jatuh, namun kuyakin ia tak pernah selesai dengan persiapan itu.

Susu kental putih tak pernah berubah, semenjak dulu samapai sekarangpun ia tetap sama dengan rasa serupa. Ia dilirik ketika sudah tak ada lagi susu lain yang tak bisa diminum.

Maka pagi adalah serupa seperti itu semenjak dulu matahari pertama kali terbit sampai dengan sekarang. Maka jadilah pagi kelak, meski tetap serupa tapi ia satu dan tetap dicinta.

Maka sederhanalah seperti pagi.
Share:

2 comments:

Desi wulansari said...

always love your post... selalu romantis (in a good way) :)

Susanti Dewi said...

Aihhh, makasih...
Amin, semoga bisa seperti itu seterusnya. :)