Ini tentang kebahagiaan kecil, saat keikhlasan datang untuk merelakan bibir menyunggingkan senyum untuk satu hal yang pernah melukai hati. Seperti halnya satu-dua manis dari perbincangan kecil tentang dirinya, mimpi-mimpinya dan masa depannya.
Ini tentang pagi buta ketika tercium wewangian embun, melumerkan sejuk di hati ketika melihatnya dalam balutan mata lugu, masih dalam setengah terpejam baru saja menyadari mimpinya.
Ini tentang siang yang biru, matahari yang tertawa lebar pada sebagian awan yang berarak, ketika sekawanan kupu-kupu mencubit-cubiti perut, mengelilingi tubuh yang melambung atas satu-dua tatap yang tidak disengaja.
Ini tentang senja yang masih tetap jingga dengan tambahan ornemen-ornamen yang menyenangkan dibilik dada. Seperti halnya tawanya yang membuncah, menertawakan satu hal yang tak pasti tentang apa yang disebut kita.
Ini tentang malam pada rintik-rintik gerimis yang membasahi punggung aku dan ia.
Catatan ini catatan yang kuselesaikan saat berkumandangnya adzan Ashar. Karena mungkin saja akan kutemukan ia jika saja kujamah Rumah Allsh di seberang jalan.

No comments:
Post a Comment