Ok, mungkin begini. Pemerintahan menjadikan tanggal 1 Januari besok menjadi awal mula dari segala bentuk administrasi negara. Sehingga segala hal yang berada di lingkup negara ini harus juga bermulai dari tanggal 1 besok. Sampai-sampai planning hidup dan hati kita juga ikut-ikutan. Padahal, coba dipikir-pikir dengan benar. Benarkah hal itu berpengaruh? Enggak terlalu. Apakah besok kita akan naik gaji? Enggak juga. Atau apakah besok kamu akan lulus dari segala ujian yang sedang kamu jalani? Enggak, kan? Atau bagi kamu yang sedang sakit hati, hari esok akan menyembuhkan hatimu. Itu tidak menjadi jaminan. So, what's the point?
Mungkin beberapa tahun lalu aku tak pernah memikirkan hal ini. Aku berpikir tak apalah ikut begadang sekali dalam 1 tahun. Tapi ironinya gini. Untuk melakukan tahajud yang sudah jelas manfaat dan pahalanya saja malas-malasan tapi kenapa untuk hal seperti ini yang kebanyakan mudaratnya malah berbondong-modong ingin ikutan (aku bukan orang yang rajin shalat tahajud bytheway, tapi coba pikirkan kedua hal tersebut).
Maaf jadi ngelantur kemana-mana. My mind is really messed up and my heart doesn't feel anything. Jadi aku berharap masih ada sesuatu yang akan nyangkut di sini.
Lets start talking about 2016. This year is pretty great actually. But, as always times were flies.
Pertama, adalah hal buruk yang terjadi padaku. Ketika aku di Papua kemarin, sebelum pulang hp-ku jatuh dan rusak. And it was really broke my heart. Because I really loved her. It was a present from Mba Mega. I remember the time she gave her to me, I wasn't expecting that. I never thought that another people will be so care and love me that much (except my family). So, I was completely a mess. I cried all a long. And you know what, she said: Ketika kita sayang sama orang kita harus mau berkorban. So, I was cried even harder. Aku termasuk orang yang tak terlalu suka dihadiahi orang, terlebih orang yang tak aku kenal. Bukan semata-mata karena aku akan merasa memiliki hutang kepada mereka. Tapi aku rasa aku terlalu egois untuk menerima dan kadang-kadang aku tersinggung. Karena dari sejak dulu aku tak terbiasa dihadiahi dan aku pikir jika aku mau aku bisa mengusahakannya sendiri. But, she taught me that sometime we just have to accepting without giving. She also has proven that family could happen without the same blood.
Kedua, adalah hal terbaik yang terjadi kepadaku. Pergi ke Papua adalah salah satunya, terlebih aku bisa mencicipi pantai Harlem, yang subhanallah ikannya keren-keren sekali (berdoa agar bisa ke sana lagi). Dan juga kini aku memiliki teman (ia berada di postinganku sebelumnya) yang super baik, super konyol, super iseng, tapi super kocak juga (meski kocaknya agak aneh), dan bisa aku ajakin kemana-mana. Namanya Mas Noto. He's like my big brother.
Ketiga, mari berbicara soal masa depan. Kali ini aku tak ingin membicarakan tentang resolusi. Aku tak ingin melakukannya. Because dream is okay not to be done. And life is not always about what life we want to living in. Tapi, tentang detik demi detik yang kita jalani dan nikmati. Mas Noto pernah bilang padaku bahwa, Tuhan adalah perencana paling hebat dan hidup hanya sekali. So, enjoy it. (Kadang-kadang dia kayak embah-embah, kerjaannya nasehatin aku mulu). Karena itulah tahun depan nanti aku ingin menjadi seseoang yang menikmati setiap langkah-langkah yang aku jejaki dan mengikuti kemanapun takdir akan membawaku.
Terakhir aku ingin meminta maaf kepada orang-orang yang pernah aku sakiti dengan sengaja ataupun tak disengaja. Aku tengah berusaha menjadi seseorang yang mengucapkan apa yang ada di hati dan isi kepalaku. Meski masih banyak ketidak enakan, karena mempertibangkan perasaan orang lain (so, typical Indonesian people). Tapi, aku akan berusaha.
So, yeah thats it I guess. Lets say Goodbye! to 2016 and say Hi! to 2017. Hope happiness and greatness will come for us along the way. Amin














