mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

Bye! 2016, Hi! 2017


Sejujurnya aku sangat tidak ingin menulis. Tapi karena ini hari yang penting, aku harus memaksakan diri (setidaknya itulah bagi kebanyakan orang). Padahal seharusnya ini tidak menjadi hari yang penting bagi kita umat muslim. Karena tahun baru kita ada pada tanggal 1 Muharam. Tapi karena pemerintahan menetapkan Masehi sebagai penanggalan nasional jadilah kita ikut-ikutan. Dan sejujurnya aku sedikit nervous ketika pada saat ini aku melakukan hal-hal normal seperti hari-hari biasanya atau seperti akhir pekan biasanya. Aku akan dikatakan gak asik atau mungkin aneh jika aku tak mengikuti ramai-ramai seperti saat ini. Tapi sejujurnya what's the point?

Ok, mungkin begini. Pemerintahan menjadikan tanggal 1 Januari besok menjadi awal mula dari segala bentuk administrasi negara. Sehingga segala hal yang berada di lingkup negara ini harus juga bermulai dari tanggal 1 besok. Sampai-sampai planning hidup dan hati kita juga ikut-ikutan. Padahal, coba dipikir-pikir dengan benar. Benarkah hal itu berpengaruh? Enggak terlalu. Apakah besok kita akan naik gaji? Enggak juga. Atau apakah besok kamu akan lulus dari segala ujian yang sedang kamu jalani? Enggak, kan? Atau bagi kamu yang sedang sakit hati, hari esok akan menyembuhkan hatimu. Itu tidak menjadi jaminan. So, what's the point?

Mungkin beberapa tahun lalu aku tak pernah memikirkan hal ini. Aku berpikir tak apalah ikut begadang sekali dalam 1 tahun. Tapi ironinya gini. Untuk melakukan tahajud yang sudah jelas manfaat dan pahalanya saja malas-malasan tapi kenapa untuk hal seperti ini yang kebanyakan mudaratnya malah berbondong-modong ingin ikutan (aku bukan orang yang rajin shalat tahajud bytheway, tapi coba pikirkan kedua hal tersebut).

Maaf jadi ngelantur kemana-mana. My mind is really messed up and my heart doesn't feel anything. Jadi aku berharap masih ada sesuatu yang akan nyangkut di sini.

Lets start talking about 2016. This year is pretty great actually. But, as always times were flies.

Pertama, adalah hal buruk yang terjadi padaku. Ketika aku di Papua kemarin, sebelum pulang hp-ku jatuh dan rusak. And it was really broke my heart. Because I really loved her. It was a present from Mba Mega. I remember the time she gave her to me, I wasn't expecting that. I never thought that another people will be so care and love me that much (except my family). So, I was completely a mess. I cried all a long. And you know what, she said: Ketika kita sayang sama orang kita harus mau berkorban. So, I was cried even harder. Aku termasuk orang yang tak terlalu suka dihadiahi orang, terlebih orang yang tak aku kenal. Bukan semata-mata karena aku akan merasa memiliki hutang kepada mereka. Tapi aku rasa aku terlalu egois untuk menerima dan kadang-kadang aku tersinggung. Karena dari sejak dulu aku tak terbiasa dihadiahi dan aku pikir jika aku mau aku bisa mengusahakannya sendiri. But, she taught me that sometime we just have to accepting without giving. She also has proven that family could happen without the same blood.

Kedua, adalah hal terbaik yang terjadi kepadaku. Pergi ke Papua adalah salah satunya, terlebih aku bisa mencicipi pantai Harlem, yang subhanallah ikannya keren-keren sekali (berdoa agar bisa ke sana lagi). Dan juga kini aku memiliki teman (ia berada di postinganku sebelumnya) yang super baik, super konyol, super iseng, tapi super kocak juga (meski kocaknya agak aneh), dan bisa aku ajakin kemana-mana. Namanya Mas Noto. He's like my big brother.

Ketiga, mari berbicara soal masa depan. Kali ini aku tak ingin membicarakan tentang resolusi. Aku tak ingin melakukannya. Because dream is okay not to be done. And life is not always about what life we want to living in. Tapi, tentang detik demi detik yang kita jalani dan nikmati. Mas Noto pernah bilang padaku bahwa, Tuhan adalah perencana paling hebat dan hidup hanya sekali. So, enjoy it. (Kadang-kadang dia kayak embah-embah, kerjaannya nasehatin aku mulu). Karena itulah tahun depan nanti aku ingin menjadi seseoang yang menikmati setiap langkah-langkah yang aku jejaki dan mengikuti kemanapun takdir akan membawaku.

Terakhir aku ingin meminta maaf kepada orang-orang yang pernah aku sakiti dengan sengaja ataupun tak disengaja. Aku tengah berusaha menjadi seseorang yang mengucapkan apa yang ada di hati dan isi kepalaku. Meski masih banyak ketidak enakan, karena mempertibangkan perasaan orang lain (so, typical Indonesian people). Tapi, aku akan berusaha.

So, yeah thats it I guess. Lets say Goodbye! to 2016 and say Hi! to 2017. Hope happiness and greatness will come for us along the way. Amin
Share:
Read More
, ,

Learn & Laugh

 

He said "Don't ever thinking too much. You know why? Because it's make you look older."
Aku hanya tersenyum. "Kamu tahu? Adek aku keliatan lebih tua dari pada aku." Dia melanjutkan. Kali ini dia membuetku tertawa.

Aku tak tahu umur dia berapa. Dan lagian siapa yang peduli. Hanya saja sikap selengeannya itu yang membuat aku geleng-geleng kepala. Waktu aku berada di Sentani tak sengaja aku dan teman-teman di sana menggosipkan dia, dan salah satu temanku mengatakan dia itu jenius meskipun sedikit gila. Aku berpikir beberapa saat, kemudia tertawa, kemudian mengiyakan.

Aku tahu kepalanya dia itu banyak sekali isinya. Seringkali ketika aku mentok dan frustrasi memikirkan satu masalah dia adalah orang pertama yang muncul di benakku. Apa yang dia bicarakan isinya candaan semua. Itu mungkin menurut orang yang baru mengenal dia. Tapi bagi orang yang sudah lama mengenal dia, mereka pasti tahu bahwa isinya so much more than that. Sekarang saja aku yakin dia pasti ngakak kalau baca ini. "Ngomong opo toh koe?". Pasti dia bilang gitu.

Apa yang dia lakukan dan tunjukan dalam tingkah lakunya membuatku berpikir banyak. Meskipun dia bilang jangan terlalu banyak berpikir. Tetap saja aku melakukannya. Karena bagiku menjadi orang seperti dia itu sulit. Menjadi rendah hati ketika ia memiliki banyak sekali hal yang bisa dia sombongkan. Menjadi orang yang rajin mendengarkan opini dan kritik orang lain ketika begitu banyak hal yang bisa dia ajarkan dan diktekan. Menjadi orang yang sederhana ketika kemewahan bisa dengan mudah ia dapatkan.

Dia sangat penuh dengan kejutan. I'm very happy that he comes into my life, giving me so much light and laugh. And I'm very proud to introduce him as one of my best friends.

PS: Next time I'll show you his picture.
Share:
Read More
,

Bangun Pagi



Alarmnya berbunyi
pagi tiba
sinar matahari tumpah ruah di kamarnya
kepalanya tak lagi cenat-cenut
berkat paracetamol yang ia tegak sebelum tidur,

Ia membuka mata
merasa berada di tengah-tengah antara bersyukur dan tidak
pagi menyapanya lagi
dan ia tak tahu harus berbuat apa.

Setiap malam sebelum ia tertidur
ia selalu memandangi telepon genggamnya
hendak memencet satu nomor
yang ia kutuk setengah mati.

Kadang ia hanya ingin bernafas
namun udara adalah sebuah kemewahan
dan ia terlalu berdosa untuk mendapatkannya,

Kadang ia menghayal
mungkin jadi jombie akan lebih mengenakan?
Jombie tak memiliki hati, bahkan
mereka tak tahu, bahwa
mereka berada di antar hidup dan mati.

Akhirnya ia bangun
ia tahu harinya tak akan selesai
hanya ketika pagi.
Share:
Read More

Membajak



Ini sudah terlalu lama semenjak dia terakhir kali menuliskan sesuatu di sini. Makannya aku putuskan aku saja yang akan menulis. Aku tahu ia sedang dalam kebingungan yang tak juga terpecahkan. Atau belum mau ia putuskan.

Aku sering berbicara dengannya. Membantunnya untuk mengambil keputusan. Namun aku malah sering dibawanya berputar-putar dan sering kali aku menyerah. Kemudian berakhir hanya dengan mendengarkannya mengoceh.

Aku lupa kapan pertama kali bertemu dengannya. Mungkin ketika dia SMP. Aku pernah bertemu dengannya sekali secara tak sengaja. Kemudian ketika di SMA aku sepertinya lebih sering menemuinya, hanya saja dia lebih sering tak menyadarinya. Dan ketika tahun 2011 atau 2012 kami mulai resmi berkenalan.

Perkenalanku dengannya berbarengan dengan perkenalannya dengan kopi, dengan mimpi buruk dan dengan kebiasaannya bangung di tengah malam yang sulit membuatnya tertidur lagi. Aku kadang kasihan kepadanya. Perkenalannya denganku membuatnya mengorbankan banyak hal. Tapi seperti pun ia yakin pada pilihannya aku pun yakin kepadanya. Semenjak itu aku tahu hidup kami tak akan sama lagi,

Aku tahu ia tak ingin membagi apa yang kami hadapi dengan siapapun. Tapi, aku sudah kesal dan muak dengan kecemasannya. Pemikiran kami sangat bertolak belakang. Ketika ia ingin selalu memperlihatkan senyuman ketika ia menapakan kakinya keluar dari kamar, aku sebaiknya ingin menunjukan apa yang ada dalam isi hatiku seenaknya. Katanya aku egois dan seperti anak kecil. Sedangkan aku mengatakan kepadanya ia sok dewasan dan pembohong.

Apa yang tak diketahuinya adalah bahwa teman yang sesungguhnya tak akan pernah pergi meninggalkan kita hanya karena ketika menunjukan sikap buruk kita kepada mereka. Karena teman yang baik adalah orang yang mampu melihat kebaikan di dalam diri kita dan menerima segala keburukan yang kita punya. Dan ketika ada teman yang meninggalkan kita ketika ia melihat keburukan kita, ia adalah teman yang tak pantas kita pertahankan. Dan ia tak tahu bahwa di luar sana banyak orang yang akan menerima ia dengan apa adanya. Orang-orang yang akan memberikannya rumah.

Tapi sudah cukup membicarakan dia. Biarkan dia marah ketika mengetahui aku membajak blognya dia. Biarkan dia tahu bahwa ada orang yang masih peduli dengannya. Dan dia tak sendirian.
Share:
Read More

There is A Time


Sewaktu masih dalam belasan dulu. Aku selalu mendapatkan apa yang aku mau. Tentang hal-hal yang ingin berada dalam hidupku atau hal-hal yang tidak ingin ada dalam hidupku. Namun kini aku memasuki dunia yang penuh dengan orang-orang dewasa. Dan setidaknya aku harus menjadi salah satu dari mereka.

Ketika memikirkan kembali. Dulu aku sering sekali menyakiti hati orang lain. Ketika aku menginginkan mereka ada dalam hidupku, aku mengajak mereka masuk dengan halus atau dengan paksa. Dan ketika aku tidak menginginkan mereka lagi aku pun dengan halus atau dengan paksa mengeluarkan mereka dari dalamnya.

Namun kini, aku tidak dapat lagi melakukannya. Aku tak bisa seegois itu lagi. No more excuse for me. I'm an adult women now. Setelah aku melakukan semampuku untuk mengajak mereka masuk ke dalam hidupku dan mereka tak ingin. Aku tidak ada hak untuk memaksa mereka. Begitu pun dengan orang-orang yang aku rasa sudah harus meninggalkan kehidupanku, aku tak bisa memaksa mereka untuk pergi. Jika mereka tak ingin. It's completely their choice.

But, I hope there is a time when we understand each other and respect each other decision.
Share:
Read More
,

Dandelion


Bertahun-tahun lalu ia melepaskan jiwanya
seperti bunga dandelion kepada angin
seperti pepohonan kepada musim gugur

Kini ia menyusuri sungai tanpa sauh
tanpa jarum jam
tanpa satu pun arah mata angin

Ia terbang sepreti pesawat kertas
yang dibuat anak berusia 6 tahun
ketakutan, tak tahu akan terjatuh kapan
dan di mana

Ia masih berharap akan ada yang memetikanya dari pinggir jalan
dan meletakannya di kamar seseorang
Ia berharap musim semi tak melewatkannya
bersama daun-daun kering yang berserakan.

Sf, 22092016
Share:
Read More
,

Anak Kecil Itu Aku


Aku adalah anak kecil yang tertinggal di pintu rumahmu yang terbuka
Aku adalah anak kecil yang menunggu kedatanganmu untuk pulang
Aku adalah anak kecil yang ingin dibacakan cerita sebelum terlelap di kala malam datang
Aku adalah anak kecil yang ingin kau dekap saat menangis

Sedangkan kau sedang berkelana kemana-mana
dan aku hanya mendengar kabarmu dari burung-burung yang tak sengaja berkicau
Kau menemukan rumah satu, kemudian
dengan mudahnya berpindah ke rumah yang lain
Aku lelah mengikutimu

Mereka mengatakan aku harus memaafkanmu
sekalipun kenangan itu masih sering mendatangiku
padahal aku tak perduli dengan maaf
yang aku inginkan hanya baik-baik saja

Aku mengerti jika tidak ada kau
akupun tidak akan ada
Aku mengerti seluruh aliran di tubuhku
adalah berasal darimu
dan aku lenyap jika tanpanya

Namun,
aku tak tahu harus berbuat apa?

Sampai kini aku masih menunggumu,
menunggumu memperbaiki semuanya
berharap ada percakapan malam yang panjang
atau satu-dua gelas teh hangat di pagi hari.

Masawah, 15082016
Share:
Read More
,

Tentang Waktu


Waktu adalah kenangan yang berputar-putar dalam ingatan
Waktu adalah pagi ini yang menyengatku dalam kedinginan
Waktu adalah hari esok yang kutakuti keberadaannya

Waktu adalah ia yang kuhabiskan dalam ketidakmengertian
Waktu adalah aku yang bersembunyi di balik dinding-dinding kesunyian
Waktu adalah kamu yang kuharap ada meski keputusasaan terus merambat ke sekujur keberadaanku.

djj, 140616
Share:
Read More
,

Harapan


He: "Are you losing hope?"
Me: "Of course not!"

Dia adalah orang yang sama dengan orang yang menanyaiku tentang apakah aku menyukai pekerjaanku atau tidak, 2 tahun lalu. Kini ia menanyaiku lagi dengan pertanyaan yang sama sulitnya untuk kujawab.

Jawaban spontanku "tentu saja tidak!" karena aku tidak suka menyerah dan mengakuinya. Namun deep down aku tahu aku tidak memiliki rencana dan tidak tahu harus berbuat apa.

Aku bersyukur atas semua yang telah aku miliki. Namun, isi kepalaku masih sangat ingin kuisi. Masih banyak hal-hal yang ingin aku ketahui. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus aku ketahui jawabannya. Kehausan itu masih dapat kurasakan dengan jelas.

What I have now is a big opportunities. I know that. But, I'm human being, and I want more.
Share:
Read More
,

Hi Ujung Negeri




Danau Sentani
Siapa yang tahu? Ternyata aku bisa berkunjung ke ujung negeri. Tak pernah terpikirkan sekalipun sewaktu aku merencanakan mimpi aku akan menginjakan kaki di sini. Tapi memang siapa yang tahu takdir akan membawamu kemana.

Sudah hampir 1 minggu aku berada di sini. Kali ini bukan lagi orang kulit putih yang berpakaian necis yang aku temui, tapi orang-orang berkulit hitam yang memakan buah pinang. Betapa komplek dan beragamnya negeriku ini. Dari yang termodern sampai yang tertradisional, dari yang kaya sampai yang miskin, dari yang berlogat kasar sampai yang berlogat lembut, dari yang berkulit putih, kuning, sawo matang, hingga hitam, semuanya ada di negeri ini. Aku sudah tahu sejak lama. Namun tak ada yang lebih menggembirakan dan patut untuk disyukuri selain aku mampu merasakan keberagaman itu secara langsung.

Ketika orang-orang mengeluhkan kericuhan dan kekisruhan negeri dan menginginkan untuk tinggal di luarnya, mungkin mereka sekali-kali harus berjalan-jalan ke penjuru negeri. Dengan begitu mereka akan mengerti apa yang patut kita syukuri dan apa yang harus kita bangun. Ketimbang kita melarikan diri.

Aku kini mengerti betapa beruntungnya aku terlahir di negeri ini. Berada di bhineka tunggal ika yang terdiri dari 2/3 lautan dan 13.466 pulau. Apa yang kau cari kupastikan semuanya ada di sini. Kecuali mungkin patung liberty dan menara eiffel.

Masih ada Maluku, Sulawesi, Nusa tenggara dan pulau-pulau kecil lain yang menuggu untuk aku kunjungi. Semoga kelak ada waktu untuk dapat menginjakan kaki di sana juga. Amiiin.

Share:
Read More
, , ,

Ditinggal Pagi Pergi


Pada akhirnya ia berkata lelah. Dan aku tak tahu harus berbuat apa. Senandung nyanyian di dalam isi kepalaku bertolak belakang dengan hatiku. Aku ingin tak pergi kemana-mana. Aku ingin tetap tinggal. Tapi rupanya ia tahu, bahwa ada hati yang tak pernah jatuh.

Aku ingin ia mempercayai bahwa rasa ini akan berubah bersama dengan waktu yang bergerak. Aku ingin ada juga yang meyakini dan meyakinkanku. Tapi ia menyerah. Mungkin aku membuatnya gusar. Atau membuatnya ketakutan. Padahal aku hanya meminta untuk diyakinkan.

Aku terlalu banyak menelan kecewa. Makanya mungkin aku meminta lebih untuk diyakinkan. Aku meyakini bahwa setiap hubungan memang ditakdirkan untuk saling menyakiti. Makanya keyakinan menjadi kunci utama untuk merelakan. Merelakan hati tersakiti karena kita tahu itu memang bernilai setimpal.

Mungkin kelak ia akan kembali atau mungkin kelak akan ada seseorang yang dengan suka rela meyakinkanku tanpa perlu aku memintanya.

Hanya saja perjalanan kali ini telah usai.
Share:
Read More
,

Debar


Aku mungkin sedang melamun ketika tak kusadari ia sudah ada di sampingku. Aku yakin itu ia. Karena sekujur tubuhku seketika menegang. Aku tak ingin menoleh. Namun, wangi parfurmnya membuatku lebih ingin melakukannya 2 kali lipat.
Hatiku berdebar dengan sangat kencang ketika pelan-pelan aku menoleh kepadanya. Kumulai dari dadanya yang tepat berada sejajar dengan mataku. Tempat di mana aku ingin merebahkan seluruh aku selamanya di sana. Kulanjutkan ke dagunya, bibirnya, hidungnya kemudian berhenti di matanya. Ketika sampai di sana seketika debar di jantungku berhenti. Ia sedang menatapku. Sebuah tatapan yang dikenali hatiku namun tak dimengerti pikiranku. Aku ingin terjebak di sana selamanya. Dalam mata coklat teduhnya. Tapi beberapa detik kemudian aku menunduk kembali. Aku tahu pipiku memerah. Dan aku tak ingin ia mengetahuinya.
“Parfum kamu wangi sekali.” Hanya itu yang dapat keluar dari mulutku.
“Masa sih.” Aku meliriknya dan kulihat ia juga sedang merliriku dengan jenakanya.
Jantungku serasa ingin meledak. Berada sedekat ini dengannya dan dalam situasi yang seperti ini membuatku tak tahan. “Aku sudah selesai.” Hanya itu yang mampu kuucapkan. Tanpa menatapnya lagi aku segera bergegas meninggalkannya. Aku yakin jika aku menoleh sekali lagi aku hanya akan diam terpaku seperti patung dungu.

Seperti ini 'kah rasanya menyukai seseorang?
Share:
Read More
,

Missing You



hey,
Maret meniba dan hujan masih sering turun
tampaknya beberapa tahun ini musim lupa akan waktu
mereka lupa diri
atau mereka telah diusik dari kenyamanannya tepat waktu.

aku menandainya,
betapa mereka tampak frustrasi
tapi aku tak mempertanyakannya
sama seperti Semesta tak mempertanyakan kenapa manusia menyakitinya
aku hanya bersikap adil.

aku menunggu,
aku berjalan,
aku lelah,

dan aku tidur,
lalu besoknya aku bangun
setiap hari.

aku bercakap dengan pagi,
aku bercakap dengan langit,
lalu berseteru dengan hening
kemudian menitipkan salam kepada angin
setiap hari.

aku menghirup aroma embun,
aku menyeruput segelas kopi,
sampai habis
setiap hari.

dan bersama musim yang frustrasi
aku,
menumpuk rindu
setiap hari.
Share:
Read More
, ,

The Choices & Fate


Kita selalu punya pilihan untuk tetap tinggal atau memutuskan untuk pergi. Kita selalu punya pilihan untuk terus mencari atau menunggu ia untuk datang menghampiri. Namun ketika takdir itu datang, mampukah kita memilih? Ketika ia berada di hadapan kita, mampukah kita melarikan diri? Masih adakah pilihan di sana?

Aku tak percaya kita masih bisa memilih. Karena hal tersulit dari itu semua adalah seberapa besar kemampuan kita untuk menyadari dan mengakuinya. Karena terkadang apa yang berada di isikepala mampu menutupi dan meredam apa yang ada di dalamhati.

Aku tak tau aku termasuk golongan yang mana. Aku masih memutuskan berada di tengah-tengah. Masih tak ingin mengambil resiko. Masih tak ingin mencari, hanya saja bosan menunggu.

But I know exactly, that I am moving on.

Share:
Read More

Look Outside



by: Nat & Alex Wolff
Sountrack from "Paper Twon"
Release: 2015

Sleep now, the sun is out

Sleep now, the sun is out
I'll meet you in the evening
Meet you in the evening
We'll do it all again


Sleep now, don't mind the birds

Sleep now, don't mind the birds
I'll meet you when it's dark out
Meet you when it's dark out
We'll do it all again

And ah, it's not so bad
Ah, it's alright
Ah, it's not so bad
Ah, look outside
Look outside
Look outside

Wake up, it's time to laugh
Wake up, it's time to laugh
Everyone is winding down
We're just getting started
We're just getting started
Wake up, I got your back
Wake up, I got your back
I can hold you up when you're feeling down
And you can do the same

And ah, it's not so bad
Ah, it's alright
Ah, it's not so bad
Ah, look outside
Look outside
Look outside
Look outside
Look outside


Share:
Read More

Malam Tahun Baru 2016

Gambar di dapat dari....

Sore hari tanggal 31 Desember jalanan sudah di padati oleh mobil-mobil dan motor-motor dengan plat nomor kendaraan yang bukan dari kota ini. Mereka berdatangan ke sini hanya untuk merayakan, menikmati dan menyaksikan pergantian tahun. Dan aku tidak pernah mengerti apa yang membuat mereka begitu tertarik untuk melakukannya. Karena aku sama sekali tidak.

Meski begitu, ada acarak kecil-kecilan di mesku. Yang datang adalah teman-teman sekantorku dan mereka tampak bergembira. Jangan salah sangka, aku juga bergembira karena mereka membuatku bergembira. Ada yang sudah mengantuk dan kelelahan karena seharian berkutat dengan pekerjaan mereka. Ada yang ditelepon keluarganya, menitipkan pesan agar hati-hati karena suasana tahun baru yang ramai seringkali menjatuhkan korban. Ada yang kangen rumah. Dan ada juga yang sedang jatuh cinta, mungkin. Dan sebagian dari kami ada yang sudah bernyanyi nyaring menyampaikan salam dari Sang Perut yang meminta jatah. Jadilah kami memulai acara pada jam 8. Quite early, actually.

Pertama kita punya ayam bekakak yang terbakar hangus karena kita belum tahu medan perapian. Ronde ke dua kita punya sosis. Dan yang terkahir adalah ayam lagi yang sudah dipotong-potong (yup, jadi semuanya hanya tentang ayam). Ada beberapa minuman bersoda dan sup bakso. Dan yang menarik dari itu semua adalah koki dari makanan-makanan itu adalah para lelaki kece. Calon-calon suami idaman. Dan kita para perempuan hanya merecoki mereka sebagai pemandu sorak yang ceria. Dan sama sekali bukan calon istri idaman.

Makanan siap. Kita makan ramai-ramai dan berdoa dalam hati, sendiri-sendiri. Selesai makan, para perempuan beres-beres. Dan acara selesai pukul 11, kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing. Dan akupun menarik selimutku. Ketika jarum jam tempat berada di angka 12 dan kembang api ramai berhamburan di angkasa. Aku tertidur.

Jadi itulah cerita malam tahun baruku. Nothing special, except all those gentlemen & ladies who looks really happy. And one more thing on this new year's eve the rain came. So, I guess this year will be a blessing for my city and for all of us. Amen.
Share:
Read More