Ia tak semudah itu percaya. Akan membutuhkan waktu lama untuk meyakinkan hatinya. Tapi setiap kali ia berhasil melakukannya maka sesering itu pula ia menatap punggung yang semakin menjauh.
Ia tak pernah bosan mengulang kaliamat:
"Setiap yang datang pasti akan pergi."Ia telah seperti orang yang paling siap untuk ditinggalkan. Namun, pada kenyataannya--seperti tetap lah seperti--ia akan tetap menjadi orang terapuh dalam hal ini.
Ia tak tahu harus seberapa banyak ia ditinggalkan, hingga ia ada untuk terbiasa.
-pnd, 24032013
No comments:
Post a Comment