mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

, , ,

Jingga & Yona

Aku masih saja meneteskan air mata saat melihat gambar dirimu di sana. Masih saja tidak dapat menyembunyikan kerinduan ini. Seandainya saja dulu kamu tidak menyapa hatiku. Aku yakin, aku tidak akan seperti sekarang ini. Karena sebelumnya pun aku telah terbiasa tanpamu. Dan sekarang pun bukannya aku membutuhkanmu. Hanya saja kerinduan ini yang telah bosan berdiam diri di sini.

Ya,,, Kita dulu menyalahi aturan. Mendobrak tebing persahabatan yang telah kita bangun dengan sempurna. Dan benar, sekarang aku menyesalinya. Harusnya aku tidak sebodoh itu. Mengartikan ke kekeliruan, ke bimbangan, rasa penat, rasa sesak, dan rasa bosan yang kamu miliki saat itu.

Jingga selalu saja mengulangi kalimat-kalimat itu. Seperti saat ini. Saat dia sedang menatap foto Yona di timeline facebooknya. Cowok yang ia kenal 5 tahun yang lalu. Ketika ia pertama kali menginjakan kaki di bangku SMA. Cowok yang ia taksir sejak mereka di satukan dalam satu kelas. Menurut Jingga Yona tidaklah ganteng atau pun keren seperti cowok-cowok yang pernah ia taksir sebelumnya. Hingga dia pun selalu merasa heran kenapa ia bisa menyukai Yona. Namun berada di dekat Yona selalu menyenangkan baginya. Dengan dia semuanya bisa dibicarakan, mulai dari pelajaran, buku, music, bola, olahraga, kehidupan, bahkan politikpun mereka  sering mendebatkannya. Padahal pendapat mereka selalu bersebrangan. Tapi itulah yang membuatnya menarik. Mungkin hanya 1 pendapat yang mereka anggap sama yaitu mereka sama-sama membenci Barcelona FC.

Senyum simpul Jingga masih mengembang saat memikirkan keseruan-keseruan yang telah mereka lalui bersama.

“Kamu, sahabat yang baik. Namun ternyata tidak jika lebih dari itu.” Bisik Jingga.
Share:
Read More

Jepretan-Jepretan C'Merah Marun (Part-2)

 1. Perempatan Jalan
Ini adalag gambar yang saya ambil dari tempat favorit saya makan batagor (baso tahu goreng). Sebenarnya bukan karena rasa batagornya saya menyukai tempat ini. Tapi lebih kerena view-nya. Banyak orang lalu-lalang di depan tempat ini karena jalanan di depan merupakan perempatan menuju pantai Pangandaran. Jalan ini tidak pernah sepi dari pengendara motor ataupun mobil. Cukup rawan juga sih sebenernya. Karena jalanan ini yang selalu ramai namun tidak ada satupun rambu lalu lintas di sini. Malah kadang-kadang banyak anak-anak muda yang mengendarai motor dengan mengebut.
Saya senang sekali memerhatikan orang-orang dari tempat ini. Tempat ini hampir bisa memberikan seluruh gambaran tentang interaksi yang terjadi di sini. Apalagi jika sore menjelang, lembayung akan terlihat jelas dari tempat ini.



 2. Langit Pagi

Jepretan favorit saya. Awalnya saya tidak kepikiran untuk menjempret dari angle ini. Tapi karena rutinitas setiap pagi saya sebelum berangkat kerja adalah melihat langit. Akhirnya saya punya ide untuk mengabadikan langit pagi yang paling bagus. Dan setelah bebrapa kali menjepret inilah hasil yang cukup lumayan.
Pasti yang membaca tulisan ini bertanya-tanya “Kenapa harus langit?”(buat yang gak kepikiran buat nanya itu. Tidak apa-apalah ini hanya sekedar informasi. He)
Alasannya karena langit selalu mebuat hati saya begemuruh, jantung berdetak lebih cepat, dan memacunya untuk melesat. Makanya setiap pagi saya selalu menyempatkan diri untuk memandanginya sesaat. Karena di sana lah saya menggantungkan cita dan impian.




 3. Jendela


 Dunia akan terasa sempit dan menyesakan jika hanya dilihat dari satu jendela.


  
4. Gedung Minimalis

 
Hmm bingung mengomentari jempretan yang satu ini. Saya suka jepretannya, tapi tidak tahu alasannya kenapa.
Tapi sepertinya saya baru pertama kalinya di Pangadaran menemukan gedung 4 lantai. Mekipun minimalis tapi ini menarik. Dan mungkin gedung inilah kelak yang akan memacu pembangunan gedung-gedung yang lebih tinggi di Pangandaran. Tapi sebenarnya saya tidak terlalu suka dengan itu. Karena mungkin jika nanti banyak gedung-gedung yang menjulang tinggi. Ketenangan akan sulit di dapatkan lagi.






 5. Jingga


Waktu itu saya sedang mengantar seorang kakak yang saya ceritakan di postingan kemarin- kemarin (Selamat Datang Pengisi Hati) ke atm. Agak bingung juga mau parkir di mana. Entah kenapa waktu itu saya bingung. Tapi di depan saya ada mobil yang saling membelakangi jaraknya mungkin sekitar 4/5 meter cukup untuk saya dan si hitam (motor buluk saya) beristirahat di sana.Sebenarnya yang menarik itu di sana ada mobil yang saling membelakangi. Entah kenapa? Tapi menerut saya itu sungguh mengganggu kenyamanan. Menghabiskan tempat, padahal parkiran cukup luas jika saja mereka mau sedikit rapi memarkirkan mobilnya. Yang paling menyebalkan mobil yang satunya agak menjulur ke jalan raya. Bukankah itu membahayakan orang lain. Hmm
Tapi karena saya berada di tengah keduanya, jadilah begini jepretan yang saya ambil (maklum amatiran). Tapi saya suka cahaya sore itu. Jingga. Meski mungkin itu tidak hanya dari lembayung senja.

  


6. Awan Putih
Langit putih menyambut kedatangan sang lembayung senja. Jingga. Menati kegelapan yang berbalut kesunyian.
Share:
Read More

Mom and Her Daughter


Aku pernah sesekali memikirkan tentang bagaimana nanti jika aku berkeluarga. Punya suami dan anak. Meski sering kali aku berkelit ketika orang menanyakan hal itu. Aku selalu menjawab. “Pikiranku belum sampai situ.” Ya aku bohong tentang hal itu.

Dan ternyata sudah cukup banyak yang aku pikirkan. Seperti  masalah-masalah apa yang nanti akan aku hadapi dan akan aku terima. Meski kadang selalu kebuntuan yang aku temui.

Untuk urusan suami mungkin tidak banyak yang aku pikirkan. Menurutku itu bisa berjalan dengan apa adanya sesuai dengan waktunya. Tapi untuk urusan anak, sama sekali belum terpikir olehku. Tentu saja begitu karena aku masih muda. Itu alasannya? Entahlah.

Tapi yang jadi pemikiranku saat ini adalah bagaimana kelak jika aku mempunyai seorang anak. Aku pikir menjadi seorang ibu adalah tanggung jawab yang sangat besar. Sangat. Dan tentunya itu tidak mudah. Sering aku mendengar anak adalah gambaran dari orang tuanya, dan lebih dominanya adalah ibu. Karena ibu jugalah yang paling dominan dalam mengasuh anak. Meski itu tidak selalu.

Aku bingung memikirkan dari mana nanti aku belajar menjadi seorang ibu. “Kenapa harus bingung, bukankah kau mempunyai seorang ibu?” pasti itu pertanyaan yang akan terpikir saat membaca tulisan ini. Dan itupun pertanyaan yang sama dengan apa yang aku pikirkan saat pertama kali memikirkan hal itu.

“Kenapa aku harus sebingung itu? Apa ibuku tidak cukup layak untuk menjadi contoh ibu yang baik?” Bukankah terlihat sangat jahat aku berucap seperti itu? Padahal kurang apalagi ibu membesarkan aku sampai sekarang ini?

Aku tidak jahat. Aku bukan membenci ibuku. Aku menyayanginya lebih dari apapun dan siapapun. Aku hanya menyesalkan cara dia membesarkan aku. Terlalu sedikit hal yang bisa aku mengerti tentang kasih sayangnya. Aku mengetahuinya karena aku merasakan betapa dia menyayangiku. Hanya rasa yang aku punya untuk bisa mengartikan kasih sayanya. Karena terlalu banyak hal yang dia lakukan tidak bisa tercerna oleh otakku.

Dan kelak aku tidak mau jika anakku hanya mengetahui rasanya saja. Karena rasa telah menjadi anugrah-Nya sejak kita ada dalam kandungan seorang ibu. Aku ingin dia bisa memahami setiap hal yang aku lakukan untuk dia. Tidak seperti aku sekarang ini. Yang selalu tidak mengerti dengan hal-hal yang dia lakukan untuk aku. Meski aku selalu belajar untuk bisa menerima apa yang ibu lakukan untukku. Selalu aku akhiri dengan kalimat bahwa ibu melakukan semua hal itu karena: “Dia begitu menyanyangiku. Lebih dari apa yang aku ketahui”.

Ya… itu karena pikiranku masih terlau “tidak tahu” untuk mengerti semuanya.
Share:
Read More

When You Love Someone


by: Endah n Rhesa
I love you but it's not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you're still in my dream
And I can't stand to wait ‘till nite is coming to my life
But I still have a time to break a silence

When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don't ever let it go
Or you will lose your chance
To make your dreams come true...

I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say... “hello”
And I can't stand to wait your love is coming to my life
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don't ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true...

And I never thought that I'm so strong
I stuck on you and wait so long
But when love comes it can't be wrong
Don't ever give up just try and try to get what you want
Cause love will find the way....
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don't ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true...


 ***

Hmmm... When you hold your love don't ever let it go. Or you will loose your chance to make your dreams come true... Memang benar sekali. Mungkin penyesalan akan mengintaimu untuk jangka waktu yang lama.
Share:
Read More

Selamat Datang Pengisi Hati


Sekali lagi aku mendapatkan sahabat yang luar biasa. Setelah seorang kakak yang muncul sebagai seorang pembaca kehidupan, yang dengan baik hati mau berbagi bacaannya denganku. Sekarang dia, seorang yang kusangka begitu lugu dan naïf ternyata pandai membaca getaran dunia. Aku cukup terperangah saat membaca seuntai bait di timelinenya.

Untuk sekarang, itu saja sudah cukup menyempurnakan perjalanan kecilku. Ada seorang penunjuk arah yang selalu sabar menuntunku, juga seorang sahabat yang bisa kuajak beradu rasa, beradu cerita, dan yang paling penting kita sedang dalam satu arah merangkai cita. Ditambah lagi ada seseorang yang sedang berusaha menempati hatiku. Perlahan mengobati luka-luka goresan masalalu dan perlahan menariku dari jurang kesunyian.
Share:
Read More
,

Mencoba untuk Kesekian Kalinya


Saat ini ku coba melangkah lebih maju dalam cinta “lagi”. Menyambut sebuah uluran tangan dengan menawarkan kebersamaan LDR (Long Distance Relationship). Ada pertimbangan aneh saat aku memutuskan hal itu. Mungkin dengan jarak yang jauh aku bisa belajar lebih perlahan, tanpa harus di buru dengan tatapan matanya. Akan sangat jarang bertemu dengan matanya karena jarak dan waktu yang memisahkan aku dan dia. Meski mungkin akan banyak juga pertemuan nantinya.

Sejujurnya hati ini masih sering kali merindukan sosok lain. Sosok yang rindunya dulu kupelihara, namun kini lebih sering ku abaikan.

Namun kemarin sore aku mendapakan sebuah kalimat terpampang jelas dan yakin di timeline facebook-ku. “Aa sayang wie”. Terasa ada sebuah hentakan keras  di hatiku. Dia (hatiku) tidak menyangka akan menemukan kalimat itu di sana. Hatiku mungkin bergolak, bergemuruh, gelisah dan aku yakin dia tidak diam. Begitu juga pikiranku telah terjadi pertentangan di sana. Demo besar-besaran terpampang di muka perasaanku.

Aku telah memutuskan untuk bersamanya dan itu adalah pilihan yang aku pilih dengan sadar dan tanpa paksaan. Sudah seharusnya aku bahagia atas apa yang telah aku putuskan. Memang tidak ada getaran di sana. Seperti halnya pipi yang bersemu merah atau mungkin jantung yang tiba-tiba berdetak lebih kencang dari biasanya. Atau mungkin badan yang tiba-tiba panas dingin. Tidak ada hal-hal seperti itu. Ini hanya tentang kesendirian yang tidak dapat menuggu lebih lama lagi. Hanya sedikit ketertarikan atas lembutnya suara dan tutur katanya. Hanya itu, tidak lebih.

Tapi ada keyakinan di sana. Sebuah keyakinan tentang pembelajaran menuju masa depan kelak. Aku pernah mendengar dari seorang “guru” (sosok yang kuanggap seperti itu) bahwa cinta itu adalah proses. Seperti halnya bahagia. Dan akupun menyakini hal itu. Cinta akan bisa tumbuh oleh perjalanan waktu dengan sendirinya.
Share:
Read More
,

Jepretan-Jepretan C'Merah Marun

Jepretan-Jepretan C'Merah Marun


Pantai Madasari
Pantai Madasari itu terletak di desa Masawah Kecamatan Cimerak +20 km dari Green Canyon ke arah selatan. Dan untuk kesananya itu bisa dijangkau dengan kendaraan apa aja. Mobil bisa, motor apalagi. Kalau dari pantai Pangandaran itu sekitar 40 km-an.


Nah gambar yang di atas itu di beri nama Hanjatan. Kenapa begitu? Aku juga kurang tau sich. Tapi kalau di terjemahkan dalam bahasa indonesia, hanjatan itu seperti sebuah pemberhentian tapi di air (Pelabuhan mungkin ya)


Jadi kalau misalkan airnya surut di sana hanya ada hamparan batu karang. Air laut hanya naik beberapa kali saja ke hanjatan itu. Biasanya orang-orang berdatangan untuk mencari kerang-kerangan ketika airnya sedang surut.










Grand Bali

Waktu itu aku menemukan sebuah plang yang bertuliskan "Grand Bali" di jalan sebelum masuk ke kawasan pantai ini. Agak sedikit tertarik untuk masuk ke sana gara-gara plang tersebut. Dan setelah masuk ke sana memang sangat indah sih. Tapi untuk soal "Grand Bali" itu, aku tidak bisa menilai karena aku belum sekalipun menginjakan kaki di Bali. He


Tapi aku pernah mendengar selentingan kalau pantai ini itu agak sedikit mirip dengan pantai di Lombok sana.



Share:
Read More
, ,

Hal Kecil


Aku sedang meraba malam berharap bisa segera terlelap saat waktu menunjukan tepat tengah malam. Namun layar di handphoneku berkelap-kelip, tanpa mengeluarkan bunyi. Sengaja ku silent, agar tidak mengganggu tidurku. Muncul sebuah gambar message di sana.

Ku bukan dengan agak enggan, karena pancaran sinarnya membuat mataku terasa perih.
“Malem, udah tidur belum?” Bunyi pesan singkat itu.

Siapa yang tidak sopan mengirim sms jam segini? Umpatku kesal. Namun saat kulihat pengirim di pesan singkat itu. Raut mukaku langsung berubah, ada senyum malu-malu di sana.

Ya… itu pesan singkat dari dia. Selalu hal kecil. Namun selalu dapat mengahlahkanku telak. Tidak dapat kupungkiri bahwa hatiku selalu berbunga.


Share:
Read More
, ,

Kala Menyambut Pagi


Itu dia yang menyeringai kesal saat matahari mendahuluinya terbangun. Tidak pernah gerasak-gerusuk seperti aku. Yang selalu tampak panik saat bel alarm kesiangan berbunyi. Dia selalu tampak tenang dengan wajah sumringahnya.

Dia manis. Aku selalu suka meperhatikannya di setiap pagi. Pipiku seakan merona merah dan panas. Membayangkannya seakan membuat jantukku berlari. Berdebar.

Dia seperti tampak kaku di luar, namun ternyata sangat luwes saat ditengok ke dalam.

Share:
Read More
, ,

Selamat Datang


Dia gerakan tanpa rasa, tanpa suara, apalagi terlihat. Terlalu bingung aku menggambarkannya. Tapi dia ada. Tanpa sempat kusadari.

Dia mungkin memperhatikan tingkah kekanakanku, keceriaanku, keangkuhanku, kemurunganku yang selalu tanpa sebab. Dia sepertinya tahu.

“Selamat datang!” Itu kalimat yang paling aku ingat dari dia saat pertama aku memasuki dunia baru ini. Manis sekali. Seringai kudanya tak pernah bisa aku lupakan. Dan dia pun adalah orang pertama sekaligus satu-satunya yang mengucapkan kalimat itu. Awalnya aku pikir dia melakukan itu hanya padaku. Tapi ternyata tidak. Hampir semua orang baru yang datang ke sini di sambutnya dengan hal serupa. Padahal dulu aku sempat berbunga, tapi sekarang yang tersisa hanya kecewa.

Share:
Read More

Lelah


Aku selalu berharap dengan menulis mampu mengurangi kemelut yang terjadi di hatiku. Karena aku selalu tidak dapat membicarakannya dengan orang lain. Entah aku merasa apa yang aku ributkan ini tidak cukup menarik untuk diperhatikan orang lain atau mungkin kemelut ini suatu hal yang memang tidak cukup pantas untuk dibagikan kepada orang lain.

Namun memang menulis itu sulit. Ketika perasaan kita tidak sedang mendukung, ya tentu saja aku tidak dapat menulis apa-apa. Dan apa yang terjadi saat perasaan tidak dapat diajak berkompromi? Hanya sesak yang ada. Dada ini tidak dapat bernafas. Udara yang ku hirup seakan berubah jadi kepulan polusi di mana-mana.

Aku selalu ingin diperhatikan oleh orang lain. Mungkin karena aku tidak mengecap perhatian dari keluarga cukup lama. Ya… jadilah aku seperti sekarang ini. Selalu ingin diperhatikan. Dan itu yang membuatku harus menjadi seseorang yang lain dari apa yang biasa orang lihat. Dan tahu kan resikonya jika seperti itu. Akan ada orang yang menyukainya dan tidak menyukainya.

Maka dari itu sejak dulu aku mati-matian supaya bisa menonjol di bidang akademik atau pun non akademik. Yang jelas bisa terlihat di permukaan. Karena dengan begitu mungkin orang-orang akan menilaiku positif.
Namun waktu tidak selalu berdiam diri. Ada waktunya di mana aku harus keluar dari akademik dan non akademik. Yaitu aku akan beranjak ke dunia yang lebih dewasa yaitu dunia kerja. Yang sebetulnya agak memberatkanku.

Bergaul dengan orang-orang dewasa penuh dengan pengalaman dan wawasan. Aku senang berada di tengah-tengah mereka. Bisa ikut mencicipi ilmu yang telah mereka dapat. Tapi di satu sisi aku merasa semuanya terlalu sesak untuk masuk ke otakku. Terlalu rumit, terlalu sulit, terlalu memaksa. Kepalaku selalu terasa berat, apalagi ditambah dengan pekerjaan yang tidak selesai-selesai, menambah semrawutnya pikiranku.

Aku kira itu cuma akan berjalan selama tiga bulan pertama, saat aku masih dalam tahap adabtasi. Tapi setelah 6 bulan semuanya masih sama saja. Apa memang dalam jangka waktu seperti itu masih wajar jika aku merasa seperti ini?

Dan di masa ini aku merasa semuanya berjalan sama. Padahal aku seudah berusaha menjadi yang “baik”. Tidak ada yang mengapresiasi kerja kerasku. Semuanya tampak diam. Mengacuhakan aku. Apa mungkin karena aku hanya”baik” dan itu tidak cukup membuat mereka menarik?

Ah… entahlah aku selalu lelah memikirkan semua itu. Aku merasa saat aku berusaha menjadi tampak “baik”pun aku sama sekali tidak di hiraukan oleh mereka.

Hufttt…. *berputar-putar otakku mencari jawaban*

Ya… Kalian mengerti kan?
Aku juga… J
Share:
Read More

Happy New Month


Aku terseret waktu, dan tertampar olehnya tidak sadar kalau sekarang sudah Juni lagi. Biasanya kalau seperti ini aku selalu ingin mengingat-ingat kembali Juni tahun lalu. Aku ngapain aja ya? Tapi aku ingat tahun lalu di bulan ini ada satu nama yang mengisi penuh hari-hariku. Namun sepertinya aku lupa nama itu atau lebih tepatnya tidak mau diingat-ingat lagi. Ya, sudahlah itu tidak penting.
Yang penting itu, sekarang adalah tanggal 1, dan akan tidak afdol rasanya kalau tidak memposting apa-apa ke blog reyot ini. Biar tetep keliatan exsis gitu (Padahal siapa juga yang mau liat blog reyot kaya gini. Xixixixixi).
Jadi HAPPY NEW MONTH!!!
Sebentar lagi akan memasuki bulan kelahiranku, dan berarti umurkupun sebentar lagi akan menginjak 20 tahun. Waw… hebatkan. Ini adalah fase-fase peralihan. Dari remaja beranjak ke dewasa.
Tau gak kalau masa ini itu sangat luar biasa, hebat, keren, dll pokoknya. Yaitu saat di mana kamu nentuin jalan mana yang akan kamu pilih dan jalan mana yang akan kamu ambil menuju suksesmu nanti. Meskipun belum tentu orang tua atau orang-orang di sekitarmu mengizinkannya. Tapi se-enggknya kamu sudah tau jalan mana yang akan kamu pilih jika kelak kamu di izinkan untuk memilih.
Ya,,, seperti aku saat ini. Mungkin aku belum di izinkan untuk memilih. Tapi aku tau akan ada saatnya nanti di mana mereka mempercayaiku. Di mana saatnya nanti masa depan benar-benar ada pada genggamanku.


Jadi menyusun rencana dari sekarang gak ada salahnya dong?
Perlahan memikirkan satu tahun kedepan harus ngapain, satu tahun kedepan  harus sudah punya apa, 2 tahun kedepan, 3 tahun kedepan dan seterusnya. Itu tidak sulit, bukan? Berangan-angan sangat mudah, dan itupun sangat menyenangkan.

Jadi aku menyarankan hanya untuk berangan-angan saja? Ya… tentu tidak lah. Perlahan-lahan kita juga harus mulai mencari siasat, mencari ide, mencari akal, mencari trik, mencari cara supaya kita bisa mewujudkannya.

Dengan cara? ( yah… ketemu tanda Tanya lagi deh)
Tentu saja dengan tetap semangat, optimis, terus bekerja keras, dan selalu tetap genggam mimpimu!(and Keep Smile!)

Mari kita berjuang untuk mimpi kita!!! Semangat!!!
Share:
Read More