Sekali lagi aku mendapatkan sahabat yang luar biasa. Setelah
seorang kakak yang muncul sebagai seorang pembaca kehidupan, yang dengan baik
hati mau berbagi bacaannya denganku. Sekarang dia, seorang yang kusangka
begitu lugu dan naïf ternyata pandai membaca getaran dunia. Aku cukup
terperangah saat membaca seuntai bait di timelinenya.
Untuk sekarang, itu saja sudah cukup menyempurnakan
perjalanan kecilku. Ada seorang penunjuk arah yang selalu sabar menuntunku, juga
seorang sahabat yang bisa kuajak beradu rasa, beradu cerita, dan yang paling
penting kita sedang dalam satu arah merangkai cita. Ditambah lagi ada seseorang
yang sedang berusaha menempati hatiku. Perlahan mengobati luka-luka goresan masalalu dan
perlahan menariku dari jurang kesunyian.
No comments:
Post a Comment