mari membahas hal-hal kecil dan masa kini

, ,

Hanya Tentang Cerita

Ini bukan tentang kita tapi tentang cerita. Karena aku dan kamu tidak lagi kita.

Tadi pagi saat sedang di kantor ada sms masuk ke nomor baruku. Dan sepertinya itu dari pacarmu, nomornya sama dengan yang kamu gunakan dahulu. Tidak bernama di handphone-ku, tapi aku masih begitu hafal nomor itu. Nomor yang dulu selalu aku hubungi setiap detiknya.


Dia bertanya siapa aku, dengan masih seperti biasa menggunakan tutur bahsanya yang kurang mengenakan. Awalnya mau aku balas, tapi setelah dipikir-pikir mungkin akan jadi panjang urusanya kalau aku melakukan hal itu. Maka aku simpan lagi handphone-ku dan kembali fokus kerja.

Karena kejadian itu aku teringat akan dirimu. Waktu jam istirahat aku menyempatkan membuka facebook dan mencari nama pacarmu, bukan namamu. Karena namamu sudah tidak dapat aku temukan. Mungkin ada seseorang yang telah mem-block namaku dari akun facebook-mu, tapi aku yakin itu bukan kamu. Di sana aku menemukan gambar mungilmu dengan senyuman manis yang sama, dan satu cokocip di pinggir bibirmu. Kamu tahu, ternyata ada yang masih bergetar di sini. Di dadaku.

Aku membayangkan bagaimana jika kita bertemu kelak. Aku merasa sepertinya detakan di dadaku tak akan berdetak lagi dengan irama normal. Aku masih ingat terakhir kita bertemu, aku tidak mau lepas dari matamu. Kamu tahu kenapa? Karena aku mencari sesuatu di sana. Masih berharap menemukan rasa yang sama seperti dulu.

***

Apa kalian berpikir kalau aku terlihat seperti masih mencintai si Kamu, atau mengahrapkannya? Hahaha. Sepetinya begitu. Tapi tenanglah aku tidak lagi melakukan hal itu.Aku hanya sedang mengenangnya. Caraku memang seperti itu untuk mengingat seseorang.

Aku tidak sedang hidup dalam kenangan, tapi merekalah yang hidup dalam diriku. Mereka bagai sebuah tayangan sinetron striping yang terus-menerus tayang, bermunculan dengan tiba-tiba. Kadang-kadang. Dan di undnag secara sengaja. Kadang-kadang juga.

Aku bersyukur memiliki mereka. Mengingat mereka selalu membuatku tersenyum, bukan karena aku tidak pernah menangis atau merasa sakit. Tapi mereka terlalu berharga untuk aku sesali dan aku ratapi. Mereka telah menjadikanku bagian dari dunia, menjadikanku bagian dari dewasa, dan menjadikanku bagian dari masa. Karena itu tidaklah selalu menjadi tugas waktu.
Share:

No comments: